Band Ake Buleleng & Puisi Siapakah Engkau Covid-19 Hibur Pengunjung Senandung Merdeka

JurnalPatroliNews-Buleleng – Gelaran pentas musik band di Pantai Penimbangan, tepatnya di depan Krisna Beach Street, Selasa malam (04/08) semakin menarik warga masyarakat yang tetap memperhatikan protokol kesehatan dari pemeriksaan suhu tubuh penonton, jaga jarak, memakai masker dan cuci tangan.

Pentas musik band bertajuk Senandung Merdeka menyambut Bali Era Baru malam itu, sejatinya agenda Band Ake Buleleng.

Disela-sela pentas musik band malam itu, beda dengan tiga malam sebelumnya setelah secara resmi dibuka Bupati PAS, Sabtu malam (01/08).

Kenapa? Karena Ketua Panitia Senandung Merdeka, Dodik sapaan akrab Gede Dody Sukma Oktiva Adkara yang Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng memberikan ruang & waktu digemakan puisi oleh salah satu seniman sastra modern Buleleng, Made Tirthayasa.

Memasuki Bali Era Baru, sekaligus sebagai awal perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan RI di pelataran depan Krisna Beach and Resto, Tirthayasa yang juga Wartawan JurnalPatroliNews menggemakan Puisi “Siapakah Engkau Covid-19”.

“Kendati Bali dan Buleleng khususnya sudah memasuki New Kehidupan tapi saya pribadi tetap jadi pertanyaan dalam “cipta dan rasa” siapa sejatinya pandemi virus Corona. Karena itu sebulan lalu saya urai kata demi kata,” ujar Tirthayasa mengawali gema Puisi
‘Siapakah Engkau, Covid-19’ itu.

Sementara itu, Band Ake Buleleng seperti namanya mendapat favorit masyarakat Buleleng, karena sudah berkali-kali manggung, baik di Buleleng maupun di kabupaten dan kota lainnya di Bali.

Penampilan band Ake Buleleng cukup menarik dengan sejumlah lagu yang membuat semarak Pantai Penimbangan di antaranya berisi ajakan untuk mencintai lingkungan Buleleng yang kaya pemandangan alam.

Agenda hiburan ke-empat malam itu, seperti pantauan JurnalPatroliNews, ternyata penonton bisa menikmati hiburan lewat layar tancap.

Sementara Krisna Beachstreet, menawarkan mereka rata-rata muda-mudi yang lebih memilih duduk di pinggir pantai dan di deretan warung sepanjang pantai.

Hal itu menyebabkan para penonton bisa duduk makan dan minum sambil menonton konser melalui layar-tancap yang dipasang di tiga titik.

Tiga buah layar tancap dikeluarkan oleh Dinas Kominfosanti Buleleng. Pemasangannya di wilayah barat panggung bisa ditonton oleh pengunjung dagang di barat, sedangkan dua layar lainnya dipasang di tengah dan di sawah timur.

Pemasangan layar adalah upaya memecah penonton dalam rangka protokol kesehatan agar tidak terjadi pertempuran.

Musik band Ake Buleleng malam itu tampil membawakan 14 lagu dengan personil, seperti Gede Kurniawan di gitar, Ketut Budi mainkan drum, Ngurah mainkan bas, Unyil dan Jerink sebagai vokalis.

Menurut Pande yang sapaan akrab di panggung, Unyil, musik band Ake Buleleng berdiri pada bulan Maret 2016. Sampai saat ini baru menelorkan 1 album dengan judul “Yuk ke Buleleng.”

Lagu ini sangat familiar dan menjadi salah satu ilustrasi dari iklan film pariwisata tentang ajakan mengunjungi Buleleng.

Ratusan penonton yang hadir tetap mengikuti protokol Covid-19. Mereka duduk berjarak di pinggir pantai dan di warung-warung setempat.

Pagelaran pentas musik band yang diagendakan mulai tanggal 01 sd 18 Agustus 2020 mendapat ekstra ketat pengamanan dari pihak TNI-Polri, Satpol PP, termasuk Dishub dan Dinas BPK Buleleng maupun Disbud Buleleng. Sementara Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Buleleng sesuai tupoksi.

Menariknya juga, beberapa orang Perbekel secara langsung datang dan manggung sebagai akhir pentas musik band Ake Buleleng.

Selama hampir dua jam, Band Ake Buleleng melantunkan lagu demi lagunya dengan apik nan menghibur. (TiR).-

Komentar