Di Era Pandemi Covid-19, Hampir Sebagian Peserta Mandiri BPJS Singaraja Nunggak Iuran Rp30,4 Miliar

JurnalPatroliNews – Buleleng, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Singaraja mencatat dari jumlah 825.860 jiwa penduduk di Kabupaten Buleleng saat ini, ada sekitar 93,53 persen atau 772.443 penduduk Buleleng sudah terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Namun, dari jumlah itu tidak seluruhnya membayar iuran tepat waktu. Masih banyak yang menunggak bayar iuran yang totalnya mencapai Rp30,4 Miliar lebih, seperti diungkapkan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Singaraja Elly Widiani kepada para awak media di Singaraja, Selasa (27/10).

Menurut Elly Widiani, sebelum merebaknya Pandemi Covid-19, tunggakan peserta BPJS Kesehatan di Buleleng sekitar 35 persen atau sekitar Rp20 Miliar.

Namun, tahun 2020 ini di tengah Pandemi Covid-19 bertambah hampir sebagian peserta, persisnya menjadi 45 persen atau sekitar Rp30,4 Miliar lebih dengan jumlah peserta 39.464 jiwa.

Kenapa? Kepala BPJS Cabang Singaraja Elly Widiani mengaku, Pandemi Covid-19 memang tidak hanya membuat kondisi ekonomi terpuruk. Apalagi di Bali yang dominan masyarakatnya mengandalkan pekerjaan di sektor pariwisata.

“Hal ini juga membuat membengkaknya tunggakan pembayaran BPJS Kesehatan,” jelasnya.

Kepala BPJS Cabang Singaraja Elly Widiani juga mengatakan, penyebab tunggakan peserta BPJS Kesehatan yang tidak membayar iuran di tengah Pandemi Covid-19, ada karena tak membayar lantaran di PHK atau dirumahkan oleh perusahaan.

Ada juga yang lupa membayar, bukan menjadi hal prioritas wajib. Selain itu, ada pula yang benar-benar tidak mampu membayar.

“Banyak tunggakan pembayaran iuran BPJS Kesehatan, sebagian besar dari peserta mandiri,” imbuhnya.

(TiR).-

Komentar