Entah Kebetulan Atau Tidak, Riwayat 4 Reshuffle Kabinet Jokowi di Hari Rabu

JurnalPatroliNews – Jakarta – Isu reshuffle kabinet terus dibicarakan usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kejengkelan terhadap kerja para menterinya. Jokowi memang sudah mengancam soal reshuffle, tapi soal momentumnya masih belum pasti. Yang jelas, biasanya reshuffle kabinet terjadi pada hari Rabu.

Entah kebetulan entah tidak, empat kali  reshuffle kabinet Presiden Jokowi dilaksanakan pada hari Rabu semua. Dua kali reshuffle dilakukan pada Rabu Pon, dua kali sisanya dilakukan pada Rabu Pahing menurut kalender Jawa.

Mantan Wali Kota Surakarta dan Gubernur Jakarta itu dilantik menjadi Presiden RI pada 20 Oktober 2014. Kabinet perdananya sudah mulai dikocok ulang saat pemerintahan belum genap berusia setahun. Pertimbangannya adalah kebutuhan pemerintahan.

“Masalah reshuffle untuk menjawab kebutuhan, bukan parpol ingin merapat atau tidak,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, 8 Juni 2015.

Saat itu, kabinet Jokowi dinilai pengamat terkesan lelet kerja. Benar saja, Jokowi menjalankan reshuffle jilid I, puncak  reshuffle adalah pelantikan para menteri pada Rabu (Pon), 12 Agustus 2015.

Saat itu, Luhut Pandjaitan, yang semula Kepala Staf Kepresidenan, menggantikan Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno. Ada nama yang cukup bikin heboh saat itu, yakni Rizal Ramli, yang merupakan Menko Perekonomian era Gus Dur, menjadi Menko Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo. Jokowi sengaja me-reshuffle  kabinetnya karena ingin menteri yang bekerja keras.

“Mau berkeringat, membanting tulang untuk membangun bangsa. Bagi saya, perombakan kabinet kerja adalah jembatan terbaik untuk memenuhi janji saya kepada rakyat untuk memenuhi kesejahteraan mereka,” kata Jokowi dalam pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-70 Kemerdekaan RI di depan sidang bersama DPR-DPD, kompleks parlemen, dua hari setelah pelantikan menteri-menteri hasil reshuffle itu.

(lk/ant)

Komentar