Kewajiban Moral ! Jokowi Tegas: Cawe-cawe Tanggung Jawab Saya Sebagai Presiden

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Presiden Joko Widodo menjelaskan maksud cawe-cawe yang dilontarkannya dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, beberapa waktu lalu. Penjelasan itu disampaikan Jokowi dalam keterangan pers selepas menghadiri Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6/2023).

“Cawe-cawe itu kan sudah saya sampaikan bahwa saya cawe-cawe itu saya sampaikan menjadi kewajiban moral saya, menjadi tanggung jawab saya sebagai presiden dalam masa transisi kepemimpinan nasional di 2024 ya harus menjaga agar suksesi kepemimpinan nasional dan pilpres itu berjalan baik tanpa ada riak-riak yang membahayakan negara dan bangsa,” ujarnya.

“Masa riak-riak yang membahayakan negara dan bangsa saya disuruh diem. Nggak lah,” lanjutnya.

Kemarin, Jokowi mengadakan pertemuan dengan Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/6/2023).

Dalam pernyataan kepada wartawan setelah pertemuan, Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan sejumlah isi pertemuan, salah satunya berkaitan dengan pernyataan Jokowi yang mengaku akan cawe-cawe demi kepentingan bangsa dan negara.

“Tadi juga beliau sampaikan klarifikasi soal cawe-cawe,” ujarnya.

Menurut Doli, konteks pernyataan Jokowi adalah siapapun yang akan menjadi presiden maupun wakil presiden di masa mendatang, harus mempunyai persepsi yang sama dalam menghadapi realitas yang tidak mudah. Kendati demikian, ada peluang besar yang dapat dimanfaatkan Indonesia.

“Momentum untuk kita bisa mendapatkan lompatan yang luar biasa, karena kita punya resources yang disebut tadi electric vehicle, ini yang saya kira menjadi tools untuk kita bisa lompat menjadi negara yang maju,” kata Doli.

Politikus Partai Golkar itu bilang kalau semua pihak harus terlibat, termasuk Jokowi selaku kepala negara dan kepala pemerintahan.

“Saya kira keterlibatannya bagaimana menyampaikan pesan-pesan untuk kepentingan bangsa dan negara dan kemajuan yang akan dicapai. Beliau sadar betul tentang posisi beliau sebagai presiden, kepala negara, dan kepala pemerintahan,” ujar Doli.

“Beliau sadar juga bahwa proses politik di pemilu lebih melibatkan pimpinan-pimpinan partai politik yang pak presiden juga tidak ada di dalamnya. Jadi konteks cawe-cawe itu adalah keterlibatan untuk bagaimana supaya kita semua ini memahami situasi dan kondisi dan punya tekad untuk maju terus menjadi negara yang lebih baik,” lanjutnya.

Komentar