Ketua Dewan Adat Suku Byak : Masyarakat Jangan Terprovokasi Aksi Kelompok Separatis

Jurnalpatrolinews – Biak : Ketua Dewan Adat Suku Byak (Manfun Kawasa Byak) Apolos Sroyer mengajak seluruh masyarakat Papua untuk tidak terprovokasi dengan postingan di media sosial. Hal ini terkait kian ramainya pemberitaan isu rasisme yang menyangkut nama Natalius Pigai.

Menurutnya informasi salah yang disebarkan melalui media sosial akan menciptakan kegaduhan yang mengganggu situasi keamanan di Papua.

“Kita tidak boleh terpancing atau bodoh untuk menanggapinya karena kita banyak tahu kalau informasi-informasi itu banyak yang salah dan hanya digunakan untuk memprovokasi,” ujarnya.

Ketika disinggung sumber provokasi dari kelompok separatis, Apolos mengatakan kalau banyak pihak yang memiliki kepentingan dengan ikut mendorong berita-berita yang tidak diketahui kebenarannya.

“Ada banyak pihak yang memanfaatkan situasi saat ini, mereka punya kepentingan sendiri. Jadi untuk apa kita bersibuk menanggapi hal yang tidak baik. Hati-hati dengan informasi hoaks,”

Apolos menilai bahwa situasi keamanan di Papua yang damai dapat diperburuk dengan adanya informasi yang bernada hoaks dan provokatif. Pihaknya bahkan menyesalkan setiap tindakan yang dilakukan oleh kelompok separatis di Papua yang seolah ikut campur tangan dalam urusan yang bukan menjadi ranahnya.

“Sudah salah, maka akan makin salah. Untuk apa mereka (kelompok separatis) ikut campur? Jangan memperburuk situasi hanya untuk tujuan kelompokmu sendiri. Masih banyak yang harus kita urusi,” ujarnya kala menilai bahwa kelompok separatis selalu menumpangi isu untuk kepentingan gerakannya.

Apolos juga menyampaikan pernyataannya bahwa masyarakat akan sangat dirugikan dengan persebaran berita negatif, terlebih oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab dan hanya ingin mencari eksistensi.

“Sangat kasihan masyarakat yang tidak tahu apa-apa, mereka akan resah dan ketakutan. Bukan hanya satu atau dua orang yang terpancing emosinya karena provokasi yang dilakukan oleh kelompok separatis.” pungkasnya.  (Ind Paper)

Komentar