Peneliti Se-Dunia!! Berlomba Pencarian Vaksin Covid-19, Data WHO : Ada 13 Kandidat Vaksin Untuk Diuji Ke Manusia

JurnalPatroliNews-Jakarta – Para peneliti di seluruh dunia sedang berlomba untuk secepat mungkin untuk menemukan vaksin virus corona Covid-19. Berdasarkan World Health Organization (WHO) ada 141 kandidat vaksin yang sedang dikembangkan di seluruh dunia.

Berdasarkan data WHO tertanggal 18 Juni 2020 sudah ada 13 kandidat vaksin yang mendapat izin dari otoritas kesehatan setempat untuk diuji kepada manusia, seperti dikutip dari situs resmi WHO, Senin (22/6/2020).

Dalam pengembangan vaksin ada tiga tahap uji klinis yang harus dilalui. Pada tahap pertama uji dilakukan pada sukarelawan yang sehat untuk menentukan dosis dan keamanan.

Di tahap kedua, kandidat vaksin akan diujikan pada sejumlah orang yang positif terinfeksi virus corona untuk melihat keampuhannya.

Sementara di tahap akhir uji dilakukan terhadap populasi sampel yang besar untuk menentukan seberapa efektif kandidat vaksin yang dikembangkan sebelum mendapat persetujuan dari otoritas kesehatan terkait.

Setelah mendapat persetujuan dan tersedia untuk publik, pengembang vaksin harus tetap melaporkan hasil monitoringnya sebagai bagian dari surveilansi dan tahap ini sering disebut juga dengan fase uji klinis tahap 4.

Hingga saat ini sudah ada empat kandidat vaksin Covid-19 yang menyatakan berhasil membentuk antobodi ketika diujikan kepada manusia. Berikut Daftarnya:

1. Beijing Institute Bitechnologies

Vaksin buatan Beijing Institute Biotechnologies dan CanSino Biological bernama Ad5-nCoV telah berhasil memicu antibodi penawar pada puluhan pasien. Hasil uji klinis tahap awal ini pun yang dipublikasikan di jurnal kesehatan The Lancet.

Uji coba ini dilakukan pada peserta berusia 18 hingga 60 tahun dan menerima dosis rendah, sedang atau tinggi. Terdapat 36 orang di setiap kelompok dosis tersebut. Kandidat uji coba vaksin diinduksi dengan antibodi yang mengikat pada sebagian besar pasien corona yang telah terjangkit 28 hari.

Dalam uji coba vaksin ini, pada hari ke-28, pasien yang mendapat dosis vaksin rendah dan menengah menunjukkan adanya antibodi penawar dibandingkan dengan pasien dalam kelompok dosis tinggi.

2. Moderna

Moderna Inc kembangkan vaksin Covid-19bernama mRNA-1273. Perusahaan ini menyatakan vaksinnya berhasil menciptakan antibodi penawar Covid-19. Namun, hasil penelitiannya belum diterbitkan dalam jurnal kesehatan manapun.

Berdasarkan penelitian perusahaan, imun atau antibodi dari 8 orang yang diujicobakan mampu menghasilkan antibodi Covid-19. Antibodi tersebut sama dengan para ‘survivor’ yang pernah tertular Covid-19.

3. Sinovac

Sinovac mengklaim vaksin Covid-19 ini aman dan mampu memicu respons kekebalan dan menunjukkan adanya potensi mempertahankan diri melawan infeksi virus corona baru. Vaksin buatan Sinovac diberi nama CoronaVac.

Bloomberg melaporkan vaksin Covid-19 belum menunjukkan efek samping yang parah dan 90% orang yang disuntikkan vaksin ini menunjukkan adanya pembentukan antibodi penawar dalam 14 hari setelah inokulasi, kata Sinovac dalam siaran pers.

Uji klinis fase I dan fase II dilakukan di China dengan melibatkan 743 relawan dengan rentan usia 18 tahun hingga 59 tahun. Perusahaan masih memantau perkembangan uji ini hingga 28 hari setelah disuntikkan dan akan dipublikasikan di jurnal akademik.

4. Wuhan Institute of Biological Products

Pengembangan vaksin ini terafiliasi dengan China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) berhasil menginduksi antibodi penetral pada 1.120 sukarelawan dalam uji klinis fase 1 dan fase 2. Setelah vaksin ini disuntikkan antibodi bisa terdeteksi di darah, sehingga kandidat vaksin menginduksi respons kekebalan tubuh.

“Ini adalah studi klinis paling komprehensif dan efektif dari vaksin Covid-19 sejauh ini, menyediakan data ilmiah untuk pencegahan dan pengendalian epidemi dan penggunaan darurat di China,” ujar Shinopharm seperti dikutip dari Global Times, Kamis (18/6/2020).

Shinopharm kini berencana untuk melakukan uji klinis fase ketiga dengan skala besar di luar China.

Daftar lengkap Vaksin Covid-19 yang Diuji di Seluruh Dunia.

Komentar