JurnalPatroliNews – Jakarta, PeretasChina dikabarkan telah mencuri informasi riset pengembangan vaksin corona dari laboratorium Spanyol.
Kepala Dinas Rahasia Spanyol, Paz Esteban mengatakan peretas telah melancarkan ‘kampanye yang sangat ganas’ dengan menargetkan laboratorium di seluruh dunia yang tengah mengembangkan vaksin Covid-19.
Esteban yang juga mengepalai badan intelijen CNI mengatakan telah terjadi peningkatan jumlah serangan siber selama pemerintah memberlakukan penguncian wilayah (lockdown). Peretas menyasar ‘sektor sensitif’ seperti layanan kesehatan dan farmasi.
Sementara itu pihak CNI menolak mengomentari laporan peretasan yang diklaim dilakukan oleh peretas China.
Serangan yang menyasar laboratorium pengembangan vaksin corona telah meningkat berlipat ganda di negara-negara yang tengah berlomba mencari obat untuk Covid-19.
Sebagian besar serangan siber dilakukan oleh pertas dari China dan Rusia, tak jaringan juga melibatkan organisasi negara. Sumber keamanan mengatakan pelaku peretasan juga termasuk organiassi kriminal dan universitas yang meretas dan menjual data.
Selain Spanyol, pada Juli lalu pengadilan di negara bagian Washington, AS mendakwa dua warga China yang mencuri terabyte data dari ratusan sistem komputer di seluruh dunia. Beberapa kasus peretasan dikethaui atas nama lembaga pemerintah Negeri Tirai Bambu.
Hingga saat ini ada delapan kandidat vaksin corona di seluruh dunia yang telah melalui tahap uji klinis tahap ketiga dikembangkan oleh para peneliti. Kandidat vaksin tersebut dikembangkan oleh Moderna Therapeutics, Pfizer, Universitas Oxford dan AstraZenecca, Sinovac, Sinopharm, Murdoc’s Children Research Institute, CanSino Biologics, dan Sputnik V.
Kasus virus corona di seluruh dunia hingga saat ini telah menginfeksi 30.356.725. Angka kematian akibat Covid-19 juga nyaris mencapai 1 juta, yakni 950.628.
(cnn)
Komentar