September 2020, Vaksin Made in RI Mulai Diuji Klinis, Ini Harapan Air Langga

JurnalPatroliNews-Jakarta,– Penemuan vaksin menjadi salah satu faktor penentu guna memutus penularan virus corona atau covid-19. Kabar baiknya, pada September 2020, rencananya vaksin ‘made in’ Indonesia mulai diuji klinis. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, beberapa perusahaan farmasi Indonesia saat ini terus berupaya dalam penemuan vaksin, di antaranya PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) dan PT Bio Farma.

Kalbe Farma saat ini sedang melakukan kerjasama dengan perusahaan obat biologi dari Korea Selatan, Genexine dan di Korea sudah masuk dalam clinical trial atau uji klinis. Rencananya pada September 2020 mendatang, uji klinis juga dilakukan di Indonesia.

“Kalbe Farma bekerja sama dengan salah satu  leading institute di Korea yaitu Genexine dan ini sudah masuk fase clinical trial di Korea dan diharapkan September akan masuk clinical trial  ke Indonesia,” kata Airlangga dalam webinar, Jumat (10/7/2020).

Harapannya, Airlangga uji klinis di Indonesia bisa selesai di tahun 2021, yang kemudian akan disusul untuk mempersiapkan untuk memproduksi masal vaksin atau biasa dikenal dengan istilah co-production product.

Selanjutya Bio Farma saat ini juga sedang melakukan uji vaksin dengan perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac dan lembaga kesehatan yang didirikan oleh Bill Gates, yakni Koalisi INovasi Kesiapsiagaan Epidemi (The Coalition for Epidemic Preparedness Innovations/CEPI).

Ada pula Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman yang telah bekerjasama dengan beberapa Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kesehatan dan beberapa universitas di Indoensia, yang juga sedang melakukan uji klinis vaksin, yang ditargetkan akan terlaksana pada 2021-2022.

Untuk mendukung penemuan vaksin, pemerintah telah menyiapkan insentif pajak bagi perusahaan yang secepatnya menemukan vaksin dengan fasilitas pemotongan pajak penghasilan (PPh) hingga 300%.

“Sebelum vaksin atau anti virus corona lainnya ditemukan, kita harus siap dengan new normal dan selalu waspada dengan covid-19 dan mengambil langkah aman dari covid-19,” jelas Airlangga.

“Pemerintah sendiri mengeluarkan super tax deduction yang ini seluruh kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah qualified untuk mendapat 300% pemotongan pajak dan ini yang terkait dengan komersialisasi itu dapat 100% dan pembiayaan 100%,” kata Airlangga. (lk/*)

Komentar