JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi), akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi berencana menawarkan kesempatan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berlokasi di Kalimantan Timur.
“Ya kalau pertemuan bilateral dengan negara lain, IKN pasti akan dibicarakan, dan saya akan mendorong agar ada salah satu proyek salah dua proyek untuk investor Jepang maupun pemerintah Jepang bisa bekerja sama,” kata Jokowi di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Sabtu (16/12/2023).
Jokowi dijadwalkan akan berada di Jepang hingga tanggal 19 Desember mendatang. Beberapa agenda yang akan dihadirinya mencakup Pertemuan Bilateral, KTT Asean-Jepang, dan KTT Asean Zero Emission Community.
Tidak hanya itu, Jokowi dan PM Kishida juga akan merayakan peringatan 50 tahun Asean-Jepang. Sebelumnya, saat melakukan Kunjungan Kerja ke Amerika Serikat pada tanggal 17 November 2023, Jokowi menyatakan bahwa belum ada realisasi investasi asing di IKN.
“Sampai saat ini belum ada, tapi saya yakin bahwa setelah investor di dalam negeri bergerak, semakin banyak setiap bulannya investor luar akan segera masuk,” kata Jokowi di Amerika Serikat, Jumat (17/11/2023).
“Kita lihat saja nanti pasti akan masuk,” sambungnya.
Meskipun belum ada investasi asing yang terealisasi, kehadiran investor domestik diharapkan dapat mendorong minat investasi dari luar negeri di IKN. Sektor-sektor prioritas yang menjadi fokus untuk investasi asing termasuk pendidikan, kesehatan, dan teknologi.
Selain membahas IKN, Jokowi juga menyatakan bahwa dalam sejumlah pertemuan tersebut, dia akan membahas isu pengungsi Rohingya.
“Saya kira sangat relevan untuk dibicarakan karena ini juga bukan hanya masalah dunia bukan hanya masalah ASEAN tetapi juga masalah negara-negara yang didatangi,” imbuhnya.

Menurut Jokowi, masalah ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain seperti Malaysia.
“Malaysia memiliki problem yang sama dengan jumlah yang lebih banyak kita juga memiliki problem yang sama dengan jumlah yang sekarang juga cukup lumayan banyak,” katanya.
Komentar