FBI Ungkap Identitas “Ratu Penipu Hollywood”, Diduga Pria Indonesia Tinggal di Inggris

JurnalPatroliNews – BIRO Penyelidik Amerika Serikat (FBI) dalam investigasinya bersama wartawan berhasil mengungkap kasus yang menjerat seseorang yang dijuluki “ratu penipu Hollywood”

Investigasi yang dituangkan dalam laporan podcast masalah kriminal Chameleon menyebutkan “ratu penipu” itu kuat diduga sebagai Hargobind Punjabi Tahilramani, yang disebutkan sebagai seorang pria Indonesia yang tinggal di Inggris.

“Kami sempat terpikir, kelompok kriminal yang berada di balik penipuan aneh ini. Namun, kami mengidentifikasinya sebagai pria Indonesia yang sendirian dan tinggal di Inggris sebagai kemungkinan tersangka,” katanya melansir BBC News Indonesia, Sabtu (28/11/2020).

“Hargobind Punjabi Tahilramani, sering dipanggil sebagai “Gobind,” lahir di Jakarta dari keluarga berada pada hari Halloween, 31 Oktober 1979,” tulis wartawan di balik podcast itu, Vanessa Grigoriadis dan Josh Dean yang menulis investigasi ini di Vanity Fair.

Pejabat KBRI di London mengatakan kepada BBC News Indonesia, “Kami sudah cek di data lapor diri kami bahwa yang bersangkutan atas nama Hargobind Punjabi Tahilramani a.k.a Gobind, tidak terdaftar dalam database WNI KBRI London.”

Apa yang diduga dilakukan oleh Tahilmarani—yang meniru banyak suara perempuan eksekutif Hollywoo—adalah menipu para aktor tampan dan pihak lainnya, sebagian diminta melakukan percakapan seks lewat telepon.

Ia diduga menipu lebih dari US$1 juta dari para korbannya.

Salah satu suara yang pernah ia tiru adalah suara bernada tinggi mantan istri, raja media, Rupert Murdoch, Wendi Deng, sebagai upaya untuk menipu.

Penipuan yang tengah diselidiki FBI sejak tahun lalu itu, diduga dilakukan selama paling tidak lima tahun, dengan menjaring ratusan orang, untuk ditipu masing-masing ribuan dolar, menurut laporan podcast Chameleon.

“Di Inggris, dia dikenal sebagai orang yang berpengaruh dalam makanan melalui Instagram di bawah nama Pure Bytes and ISpintheTales. Dalam video sosial media, Tahilramani, yang belum menanggapi banyak permintaan kami untuk berkomentar, bermuka bulat dengan senyum ramah,” tambah mereka.

Dalam percakapan September lalu dengan Haseena Rains Bharata melalui Instagram, “Dia menggambarkan diri sebagai pria lajang yang tinggal di London (walaupun sekarang tampaknya tinggal di Manchester), senang berolahraga dan mandi air dingin.”

Dalam percakapan dalam bahasa Inggris itu, ia menyelipkan bahasa Indonesia, dia tidak suka mandi air hangat karena akan merasa, “Aduh, tenang, ingin tidur.”

Dalam percapakan itu, ia juga mengatakan pengalaman masa kecilnya yang tak mengenakan karena sering dipanggil “banci”.

Ia juga mengatakan ia bertolak ke London dan mendapatkan hak tinggal di Inggris melalui pengacara di Hong Kong, karena ibunya lahir di wilayah China itu.

Punya dua komplotan di Jakarta

Sejauh ini belum banyak diketahui terkait latar belakang Tahilramani di Indonesia. Namun, menurut investigasi ini, dia disebutkan punya komplotan di Jakarta.

Nicoletta Kotsianas, direktur K2 Intelligence yang disewa oleh eksekutif Hollywood yang ditiru suaranya untuk penyelidikan penipuan ini, mengatakan penipu kemungkinan menghasilkan antara US$1,5 juta sampai US$2 juta secara total.

“Para korban mengatakan mereka menyerahkan ratusan dolar per hari kepada supir sebagai ‘biaya transportasi’ dan sering juga ratusan dolar untuk ‘izin foto’ atau biaya lain yang disebut penting,” tulis Vanessa Grigoriadis dan Josh Dean.

“Ratu itu, menurut polisi Indonesia, memiliki paling tidak dua komplotan di Jakarta, yang menagih biaya. Menilik informasi yang kami dapatkan dari korban … Ratu Penipu biasanya mendapatkan beberapa ribu dolar per korban – selain mereka yang ditipu beberapa kali, dan bolak-balik ke Indonesia dan masih berharap untuk mendapatkan karier besar,” tambah mereka.

Titik terang dalam penyelidikan untuk mengungkap “ratu penipu” ini mulai terbuka ketika ditemukan paspor palsu melalui salah seorang korban, penulis skenario film, Greg Mandarano, dari Long Island.

Mandarano telah bertemu dengan si ratu enam kali dan dia kenal sebagai Anand Sippy (nama palsu lain). Mandarano juga memiliki foto-foto orang ini serta salinan paspor (Indonesia) dengan nama berbeda Gobind Lal Tahil.

[okz]

Komentar