Kelapa Sawit Serap 13,2 Juta Tenaga Kerja, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkeadilan

JurnalPatroliNews – Makassar – Indonesia terus mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama dalam industri minyak nabati dunia, dengan memenuhi 22 persen dari permintaan global. Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana Direktorat Jenderal Perbendaharaan Badan Pengelola Dana dan Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kementerian Keuangan, Kabul Wijayanto, menegaskan peran penting Indonesia dalam industri ini di Makassar, Jumat (2/8/2024).

“Indonesia memegang peranan penting, karena permintaan minyak nabati dunia diperkirakan mencapai 300,7 juta ton pada tahun 2040, sementara Indonesia sudah memenuhi 22 persen minyak nabati untuk dunia saat ini,” ungkap Kabul.

Sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia terus berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Data menunjukkan ekspor sawit pada tahun 2023 mencapai 50,07 juta ton, melampaui Malaysia, dengan nilai ekspor mencapai 28,45 miliar dolar Amerika. Hal ini menjadikan sawit sebagai salah satu komoditas strategis yang menyumbang 12 persen dari total ekspor nasional.

“Sekitar 70 persen lebih dari produksi kelapa sawit diekspor, dan hanya 10 persen yang diolah secara mentah,” tambah Kabul.

Peningkatan ekspor ini didukung oleh perluasan lahan kelapa sawit, yang meningkat dari 16,38 juta hektar menjadi 16,8 juta hektar setelah pembaharuan data, termasuk di Sulawesi Selatan, tepatnya di Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur. Selain itu, produksi sawit triwulan pertama tahun ini meningkat 4,82 persen. Pertumbuhan ini juga diiringi dengan penurunan rasio gini dari 0,37 menjadi 0,33, menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

Dari sisi tenaga kerja, sektor kelapa sawit menyerap 13,2 juta pekerja, menunjukkan pentingnya industri ini bagi perekonomian nasional.

Namun, Kabul juga mengakui adanya tantangan yang dihadapi sektor kelapa sawit dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

“Diharapkan program edukasi lingkungan terkait kelapa sawit terus diinisiasi untuk melakukan langkah mitigasi, agar bencana dapat ditangani dengan baik,” tutup Kabul.

Industri kelapa sawit Indonesia, meskipun menghadapi berbagai tantangan, tetap menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan berkontribusi besar pada ekonomi nasional dan global. Dengan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan, sawit diharapkan terus menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia di masa depan.

Komentar