MenKopUKM: Inacraft Jadi Media Strategis Pengembangan Produk Kriya Nasional

JurnalPatroliNews – Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengapresiasi ajang pameran produk UMKM Inacraft yang telah menjadi wadah strategis untuk menciptakan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam upaya pengembangan inovasi produk UMKM khususnya kriya.

“Inacraft ini tidak ada tandingannya, dari sini ada potensi ekonomi yang harus dikembangkan lebih besar supaya UMKM kita bisa menguasai dan kompetitif di pasar global,” kata MenKopUKM Teten Masduki saat membuka acara Pameran Inacraft on October Vol 3 bertema Youthpreneurs, Make it at Market di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (02/10).

Inacraft yang diinisiasi oleh Association of Exporters and Producers of Indonesian Handicraft (ASEPHI) menjadi ajang utama untuk memasarkan produk kriya nasional dan produk UMKM lainnya.

Menteri Teten menuturkan, sektor kriya termasuk dalam tiga subsektor unggulan ekonomi kreatif Indonesia dengan kontribusi 15 persen terhadap PDB nasional. Untuk itu sektor ini menjadi salah satu sektor utama penopang PDB yang perlu untuk terus dikembangkan.

Pada semester I 2024 nilai ekspor ekonomi kreatif nasional tembus 12,36 miliar dolar AS atau setara Rp197,8 triliun. Nilai ini naik 4,46 persen dibandingkan semester I 2023. Adapun, ekspor kriya termasuk sebagai salah satu komoditas yang mendominasi dengan nilai 4.755,79 juta dolar AS.

“Peluang sektor kriya Indonesia ini tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia dalam industri perabot, tetapi juga akan memberikan kontribusi nyata terhadap upaya global untuk mengurangi penggunaan plastik,” kata Menteri Teten.

Menteri Teten juga mengapresiasi upaya ASEPHI yang mewadahi dan memfasilitasi para pengusaha muda untuk terlibat aktif dalam pameran Inacraft tersebut. Hal ini dapat menjadi poin penting dalam upaya menumbuhkan semangat entrepeneur muda yang inovatif dan berdaya saing. Ini juga sejalan dengan program KemenKopUKM untuk meningkatkan rasio kewirausahaan dari kalangan millenial ke level ideal sebesar 4 persen dimana saat ini baru mencapai 3,46 persen.

Komentar