Menteri ESDM Sidak 5 SPBU, Usai Disentil Jokowi Soal Kenaikan Harga Pertamax

JurnalPatroliNews – Jakarta- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung di Istana Negara, Selasa (5/4/2022) menegaskan bahwa dirinya heran, atas tingkah Menteri Kabinetnya yang tidak memberikan penjelasan apa-apa kepada masyarakat atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax.

Atas hal itu, Presiden Jokowi menilai, menterinya tidak memiliki empati kepada masyarakat dan tidak memiliki sense of crisis yang tinggi.

“Menteri juga tidak memberikan penjelasan apa-apa mengenai ini (harga Pertamax), hati-hati. Kenapa Pertamax (naik)? Diceritain dong kepada rakyat, ada empati kita gitu lho, enggak ada. Yang berkaitan dengan energi, enggak ada (empati). Itu yang namanya memiliki sense of crisis yang tinggi,” tegas Jokowi, Selasa (5/4/2022).

Seperti yang diketahui, Meski Presiden Jokowi tidak menunjuk langsung siapa Menteri yang dimaksud, tapi sebagaimana diketahui bahwa Menteri yang berwenang mengatur dan mengurus masalah energi dan BBM di Tanah Air adalah Menteri ESDM yang kini dijabat oleh Arifin Tasrif

Seperti diketahui sebelumnya, yang mengadakan pengumuman kenaikan harga Pertamax hanyalah dari pihak PT Pertamina (Persero) dalam hal ini PT Pertamina Patra Niaga saja melalui siaran persnya pada 1 April 2022.

Nah, hari ini Kamis (7/4/2022), Menteri ESDM Arifin Tasrif didampingi oleh Direktur Utama PT Pertamina (persero) Nicke Widyawati melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lima Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kalimantan Timur, khususnya di Kota Samarinda.

Dalam kunjungannya, Menteri ESDM memastikan tidak terjadi kelangkaan serta antrean panjang kendaraan yang akan mengisi BBM termasuk BBM bersubsidi.

“Kita lakukan sidak di lima SPBU di sekitar Kota Samarinda, tujuannya untuk melihat ketersediaan BBM di Samarinda yang beberapa waktu lalu terjadi antrean, namun hari ini saat kita lakukan sidak hasil yang kita temukan antrean sudah berkurang dan sudah lebih tertib,” ujar Arifin.

Arifin berharap kondisi seperti ini akan terus berlanjut, tidak ada lagi antrean dan kelangkaan.

 “Mudah-mudahan kedepannya bisa lancar terus, terutama dalam menghadapi bulan Ramadan,” lanjut Arifin.

Dalam kesempatan ini, Arifin menegaskan bahwa BBM Bersubsidi harus terus diawasi sehingga peruntukkannya sesuai dengan yang sudah diamanatkan, tujuannya agar subsidinya dapat dipergunakan untuk membangun ekonomi.

Komentar