Sementara itu, Perbekel Desa Tembok Dewa Komang Yudi Astara mengatakan, untuk mewujudkan transformasi digital memerlukan dukungan infrastruktur dan jaringan internet, serta mengatasi kesenjangan akses dimasyarakat. “Dua hal penting ini menjadi konsen kami dengan pihak Common Room Network Foundation dan rekan dari Institut Teknologi Bandung dalam membangun infrastruktur,” jelasnya.
Lebih lanjut ujar Perbekel Yudi, lokasi di Banjar Dinas Sembung merupakan titik terjauh dari pusat pemerintahan agar masyarakatnya khususnya pelajar dapat lebih mudah mengakses informasi, memudahkan layanan publik serta kegiatan-kegiatan yang mendukung perekonomian masyarakat.
Pembangunan infrastruktur internet di Desa Tembok, ungkap Mekel Yudi, merupakan kolaborasi sharing anggaran dana desa dengan pihak Common Room dan ITB. Selain itu anggaran langganan internet tidak lebih dari Rp 15 juta.
Di sisi teknis, Dr. Adi Nugraha selaku Kepala Pusat Penelitian Produk Budaya dan Lingkungan ITB mengatakan, Tower Internet bahan dasar bambu ini bisa tahan sampai 7-10 tahun, karena sebelum dibangun bahan bambu diawetkan sesuai pakem masyarakat disini dan biaya yang dikeluarkan kurang lebih Rp. 10 juta sampai Rp. 15 juta.
Komentar