Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Lele Jadi Potensi di Masa Pandemi Covid-19

Penulis: Agustinus Rumimpunu SPi

 

Sektor perikanan budidaya masih cukup menjanjikan di tengah masa pandemi Covid-19.

Salah satu komoditi unggulan adalah ikan lele (Chlaros) yang layak dijadikan usaha bagi semua kalangan.

Selain sederhana dalam pemeliharaan, ikan lele juga berpeluang mengasilkan income keuntungan.

Di dalam ikan lele memiliki gizi yang cukup tinggi, terutama protein.

Jenis ikan lele sangkuriang saat ini di kembangkan kelompok usaha bididaya makasudu di area Mapanget, Paniki bawah dengan perincian perkiraan sekitar 3 hingga 4 bulan dari kategori larva (benih) sudah bisa mengasilkan sekilo 6 sampai 8 ekor.

Ikan lele bisa dipelihara di dalam kolam beton, terpal bioflok atau kolam pekarangan sederhana.

Cara mengawinkan induk pun sederhana dengan kombinasi 2:2 yakni 2 jantan 2 betina atau 1:2 yaitu 1 jantan 2 betina.

Dengan cara ini sudah bisa mendapatkan calon benih larva lele dengan metode secara alami atau vegetatif suntikan buatan.

Dalam periode 3 hingga 4 bulan dari larva lele sudah masuk kategori siap konsumsi yaitu 1 kilogram 6 sampai 8 ekor.

Kemudian dari pemberian makan pemeliharaan bisa berupa pelet apung, teripang ayam rebus dan cacing sutra untuk kategori larva.

Sehingga sangat layak dijadikan usaha pengembangan budidaya ditengah pendemi Covid-19.

Untuk mendapatkan ikan lele di area Manado bisa datang langsung di Mapanget Paniki, tepatnya di kelompok usaha pokdaken makasudu yang menjual ikan lele dengan beragam ukuran siap konsumsi.

Pemeliharaan dan pembesaran ikan lele sangat sederhana untuk usahawan pemula mengingat komoditi lele termasuk ikan yang daya tahan tubuh kuat dalam pemeliharaan sulit terserang penyakit.

Angka pemeliharaan hidup dari larva sampai dewasa termasuk bisa dipastikan aman.

Dengan niat positif, tekun dan rajin, niscaya keuntungan kedepan cukup menjanjikan.

Semangat berbudidaya perikanan.

(***/Rei Rumlus)

Komentar