JurnalPatroliNews – Jakarta,- Kementerian Agama terus menyosialisasikan Program Sertifikasi Halal Gratis atau Program Sehati bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK). Terbaru, sosialisasi program Sehati dilaksanakan dengan melibatkan Penyuluh Agama Islam dan Kantor Urusan Agama (KUA) di seluruh Indonesia. Hal itu diawali dengan webinar yang diadakan oleh BPJPH bersama Ditjen Bimas Islam dengan menghadirkan Penyuluh Agama Islam dan Kepala KUA di seluruh Indonesia.
Upaya ini melengkapi rangkaian kegiatan sosialisasi program Sehati yang selama ini dilaksanakan dengan berbagai kegiatan seperti webinar, bimtek, bincang halal dan lain sebagainya baik dilaksanakan secara mandiri maupun secara kolaboratif dengan berbagai stakeholder halal terkait. Webinar juga menghadirkan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin dan Ketua Komisi VIII Yandri Susanto.
Program Sehati yang diluncurkan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas beberapa waktu yang lalu merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada pelaku UMK. Melalui pemberian fasilitas sertifikasi halal gratis, Program Sehati diharapkan menjadi pemantik semangat baru bagi pelaku UMK untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi.
“Program Sehati merupakan salah satu program unggulan pemerintah. Tidak hanya Kementerian Agama, tetapi program ini melibatkan kurang lebih 18 kementerian, lembaga dan instansi lainnya yang turut berpartisipasi dalam pelaksanaan program fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi UMK ini.” kata Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH Mastuki pada webinar Program Sehati, Kamis (30/9/2021).
Lebih lanjut Mastuki mengatakan bahwa BPJPH membutuhkan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam menyosialisasikan Jaminan Produk Halal (JPH) ataupun program-program yang dilaksanakan, terutama akselerasi sertifikasi halal. Oleh karena itu, keterlibatan para pegawai Kemenag khususnya Penyuluh Agama Islam dan KUA yang selama ini selalu mengawal program-program Kemenag merupakan langkah yang tepat dan strategis.
“Salah satunya, Penyuluh Agama Islam selama ini menjadi ujung tombak sosialisasi masalah2 keagamaan. Sehingga tepat jika BPJPH menggandeng Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam untuk melibatkan seluruh Penyuluh Agama Islam dan kepala KUA sebagai pionir dalam melakukan sosialisasi, edukasi untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya halal ini.” lanjut mastuki.
“Sosialisasi juga kita galakkan bersama-sama dengan Komisi VIII DPR RI yang selama ini selalu mendorong dan mensupport BPJPH untuk melakukan sosialisasi secara masif berkenaan dengan sertifikasi halal.” imbuhnya.
Lebih lanjut, Koordinator Program Sehati, A Sukandar, mengatakan bahwa sosialisasi Program Sehati yang merupakan program kolaboratif pemerintah adalah tugas bersama yang perlu untuk terus digaungkan di tengah masyarakat. Karenanya, keterlibatan Penyuluh Agama Islam dan KUA dalam menyosialisasikan program Sehati dipastikan akan membantu masyarakat khususnya pelaku UMK untuk semakin mudah memperoleh informasi yang diperlukan untuk dapat mengikuti program Sehati tersebut.
“Informasi lengkap tentang program Sehati dapat dibaca di laman sehati.halal.go.id yang dapat diakses menggunakan internet melalui hp, komputer atau laptop. BPJPH juga menyediakan sejumlah materi sosialisasi, serta infografis dan video-video edukasi sertifikasi halal yang dapat dibuka melalui channel Youtube BPJPH.” terang Sukandar menambahkan.
Sosialisasi dan edukasi JPH yang dilaksanakan oleh Penyuluh Agama Islam dan KUA sebenarnya bukanlah hal baru. Sebelum terbentuk BPJPH, Kemenag juga terus menjalankan layanan Jaminan Produk Halal yang dilaksanakan melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarat Islam. Kantor KUA, sejak dahulu juga merupakan unit layanan pemerintah yang terdekat dengan masyarakat sebagai tempat masyarakat bertanya terkait Jaminan Produk Halal. Sejumlah KUA juga telah menjalankan kegiatan bimbingan atau pembinaan Jaminan Produk Halalkepada pelaku usaha.
Komentar