Schumacher menjelaskan bahwa penjualan unit bisnis di Rusia memakan waktu yang cukup lama karena perusahaan harus memisahkan sistem teknologi informasi, rantai pasokan, serta mengadaptasi merek-merek mereka ke aksara Cyrillic.
Kelompok aktivis B4 Ukraine, yang mendorong perusahaan Barat untuk mengakhiri bisnis dengan Rusia, menyambut baik keputusan Unilever ini dan berharap langkah serupa diikuti oleh perusahaan lain.
Namun, pemerintah Rusia dilaporkan memberlakukan aturan yang mewajibkan diskon hingga 50 persen untuk transaksi bisnis yang melibatkan perusahaan dari negara-negara yang dianggap “tidak bersahabat,” yaitu mereka yang menerapkan sanksi terhadap Rusia.
Sampai saat ini, Arnest Group belum memberikan komentar resmi mengenai akuisisi tersebut. Menurut analisis yang dilaporkan oleh Reuters pada Sabtu, 12 Oktober 2024, keluarnya perusahaan-perusahaan asing dari Rusia telah menyebabkan kerugian ekonomi sebesar 107 miliar Dolar AS atau sekitar Rp1.669,78 triliun.
Sebelumnya, perusahaan produk makanan dan minuman Danone juga telah mendapat persetujuan dari regulator Rusia untuk menjual asetnya di negara tersebut pada awal 2024, dengan kerugian yang diperkirakan mencapai 1,3 miliar Dolar AS atau sekitar Rp20,28 triliun.
Komentar