Aksi Refleksi Cipayung Plus: LMND, GMNI, KMHDI, PMII

Alpianus Tempongbuka selaku Ketua Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi menyampaikan bahwa dalam aksi refleksi hari ini LMND membawa 3 poin penting sebagai catatan buat pemerintah.

Pertama sesuai amanat dari konstitusi merupakan kewajiban negara dalam mencipta kecerdasan bangsa, Nyatanya masih begitu banyak anak bangsa yang tidak dapat mengenyam pendidikan tinggi. Di Sulawesi-Utara sendiri secara data baru 20% penduduk yang bisa mengenyam pendidikan tinggi.

Halangan terbesar akan hal tersebut adalah persoalan Ekonomi olehnya itu LMND mendorong agar pendidikan wajib untuk menjadi gratis, Ilmiah dan demokratis guna menjawab tantangan bonus Demografi kedepan.

Kedua polarisasi konflik Palestina, Israel harus di dorong pada rasa kemanusiaan, rasa anti penindasan. Olehnya itu sangatlah penting pemimpin negara dalam hal ini presiden memberi sikap yang jelas terlebih narasi rasa persatuan agar tak bias di kalangan rakyat seolah bahwa hal tersbut adalah konflik Agama.

Ketiga rezim Oligarkis sudah seyogiya-Nya untuk ditinggalkan pasalnya rezim Oligarkis hanya menumpuk kekayaan pada segelintir orang, mengangkangi hal-hal fundamental guna menstimulus proyek mereka semata terlebih memperkuat relasi kuasa mereka.

Contoh kasus UU Cipta Kerja hanya menjadi karpet merah terhadap para pemodal dan penguasa. Selain itu hal dasar 30% keterlibatan perempuan dalam dunia politik ternilai dikebiri dan partai politik dibiarkan tanpa menjalankan tugas sebagaimana mestinya.

Putusan MA 30% harusnya di dorong oleh KPU sebagaimana KPU dengan sangat inisiatif mendorong putusan MK padahal putusan MK masihlah kontroversi karna ternilai hanya melanggengkan politik Dinasti dan Rezim Oligarkis.

Komentar