Bulan Bung Karno 2023: Dibuka Gubernur Bali Koster, Dihadiri Ribuan Masyarakat

Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 18 Agustus 1945, Pancasila ditetapkan sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. Ideologi yang mempersatukan 300 suku bangsa, dengan 700 lebih bahasa, dan 17.000-an pulau. Ideologi yang memayungi keberagaman bangsa Indonesia, sekaligus fondasi tercapainya cita-cita Indonesia Raya.

Gubernur asal Buleleng itu menguraikan, “ Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, oleh Pemerintah Provinsi Bali, sejak 2019, dan kini telah merupakan pelaksanaan ke-5, dirangkai dalam keutuhan Perayaan Bulan Bung Karno Provinsi Bali, yang diatur melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019 Tentang Bulan Bung Karno di Provinsi Bali. Provinsi Bali merupakan satu-satunya Provinsi di Indonesia yang menyelenggarakan Bulan Bung Karno sebulan penuh. Kita ketahui bersama, bulan 4 Juni, merupakan bulan dengan hari-hari penting dan sakral yang tertaut dengan Bapak Bangsa Bung Karno. “

“Tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila, 6 Juni Hari Lahir Bung Karno, dan 21 Juni hari Wafat Proklamator Bung Karno. Untuk mengenang, menghormati, memaknai, dan memuliakan hari-hari penting tersebut, Kita menyelenggarakan Bulan Bung Karno pada setiap bulan Juni, secara serentak dari Provinsi, Kota/Kabupaten, Desa/Kelurahan, dan satuan pendidikan seluruh Bali,” urai Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu.

Selain sebagai wujud penghormatan dan bhakti kepada Bung Karno, Bapak Pendiri Bangsa yang telah merumuskan dasar negara Kita, penyelenggaraan Bulan Bung Karno di Provinsi Bali, juga memiliki tujuan mulia, yaitu: Pertama, mengarusutamakan Pancasila dalam kehidupan masyarakat Bali dalam berbangsa dan bernegara. Kedua, meningkatkan pemahaman masyarakat Bali tentang sejarah, filosofi dan nilai-nilai Pancasila.

“Ketiga, memperkokoh semangat kebangsaan dan inklusi sosial di tengah kontestasi nilai (ideologi) dan kepentingan yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas. Keempat, membangkitkan dan memelihara memori kolektif masyarakat Bali tentang ketokohan dan keteladanan Ir. Soekarno sebagai penggali Pancasila dan Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia. Kelima, memperkuat institusionalisasi nilai-nilai Pancasila, dan spirit perjuangan Bung Karno sesuai dengan kearifan lokal Bali,” ucap Gubernur Koster.

Komentar