Dulang Batok Ciri Khas Desa Petandakan Beromset Puluhan Juta Rupiah Perbulan

Diakui Gede Merta pembuatan dulang dan bokor yang dia buat melalui proses yang rumit dan cukup lama dan terdiri dari berapa tahapan proses produksi yang harus mempunyai keterampilan khusus. Mulai mengumpulkan bahan kayu, proses pembuatan dulang dan bokor, pengobatan meredam bokor agar tidak mudah dimakan rayap, oven, pengaplasan dan terakhir finishing.

Selain pembuatan dulang batok, masih banyak kerajinan yang dihasilkan oleh tangan kreatifnya seperti kerajinan tempat lampu, bokor, sangku dan yang lainnya. Tentunyadengan ciri khas tersendiri dengan menggunakan motif atau variasi batok kelapa. Harganya pun relatif terjangkau kisaran harga mulai dari 35 ribu hingga 1 jutaan.

Namun usaha dulang batok ini hanya bersifat lokalan saja. Mengingat produk tersebut mayoritas di gunakan oleh umat hindu di Bali. “Pesanannya hanya di Daerah Bali saja, karena mayoritas masyarakat Hindu menggunakannya. Bahkan sempat ada yang pesan dari Lampung juga,” ceritanya.

Untuk pemasarannya, Gede Merta hanya menjajakan produknya di kediamannya dan lewat media sosial dengan alamat Nyiur Indah Singaraja. Namun kerap juga menerima servis dulang dan sistem ambil lalu dijual untuk memberikan peluang bagi warganya mencari pundi-pundi rupiah.

Ke depan harapan besarnya ingin dia sampaikan kepada pemerintah agar selalu memperhatikan para perajin sehingga bisa dengan semangat lagi mencipkan kreatifitas kerajinan tangan yang baru dan selalu mengikut sertakan hasil kerajinan di event atau pameran yang secara tidak langsung bisa membantu mempromosikan produknya.

Ditemui ditempat terpisah, Perbekel Desa Petandakan Wayan Joni Arianto mengatakan bahwa pemerintahan desa sangat mengapresiasi usaha yang digeluti Bapak Merta Sriada yang sudah dirintisnya belasan tahun itu. Selain menjadi salah satu produk unik khas desa, usaha ini juga secara tidak langsung menampung beberapa warga desa untuk mendapat pekerjaan.

Sebagai bentuk perhatian dari pihak desa, Mekel Joni senantiasa bersama aparat desa selalu memberi dukungan dengan cara membantu mempromosikan produk batok kelapa ini disetiap event di tingkat desa, kabupaten maupun di provinsi.

“Setiap ada event kami akan ajak pelaku usaha ini. Sehingga saat ini produk dulang batok ini mulai dikenal hampir diseluruh Bali karena memilki keunikan tersendiri,” jelasnya.

Mekel Joni menuturkan bahwa saat ini, Desa Petandakan memilik 3 kelompok usaha yang menekuni dulang batok ini, dimana Gede Merta Sriada lah yang menjadi pelopor utamanya. Diharapkan, di Desa Petandakan, para generasi muda bisa menjaga dan melestarikan produk khas desa ini guna mewujudkan “One Village One Produk,”.

“Itu yang akan kita dikembangkan dan lestarikan. Semoga masyarakat kami mampu menjaga dan melestarikan produk unik cikal bakal khas Desa Petandakan ini,” pungkasnya.

Komentar