Wapres juga menekankan, bagi Indonesia, diplomasi perdamaian dan penghormatan terhadap hukum akan terus disuarakan, serta berharap pertemuan ini akan melahirkan gagasan terbaru mengenai hukum internasional yang memihak pada perdamaian dunia.
“Mudah-mudahan pertemuan di Bali ini akan mempersembahkan kontribusi terbaik AALCO dalam mewujudkan tatanan dunia yang damai, adil, dan sejahtera, di mana hukum internasional menjadi penyangganya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyampaikan
bahwa Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama negara-negara di Asia dan Afrika melalui penyelenggaraan Sesi Tahunan ke-61 kali ini.
“Indonesia menjadi tuan rumah Sesi Tahunan ke-61 AALCO sebagai bentuk komitmen meningkatkan hubungan baik antarnegara anggota untuk bekerja sama,” ujarnya.
Yasona juga melaporkan, pada pagi hari, pembukaan Sesi Tahunan telah dimulai. Pertemuan tersebut telah membahas sejumlah isu global terkait hukum yang cukup menyita perhatian publik.
“Kami telah memulai sesi pembukaan di pagi hari untuk memulai persidangan yang terdiri dari agenda komprehensif mencakup isu-isu hukum yang menjadi perhatian bersama,” tuturnya.
Sebagai informasi, Sesi Tahunan ini dihadiri oleh 130 orang delegasi dari 33 Negara Anggota AALCO, 11 Negara pengamat, dan 14 Organisasi Internasional. Sebagai tuan rumah Sesi Tahunan kali ini, Indonesia secara aktif mengajukan usulan agenda baru, yaitu terkait pembentukan Asset Recovery Expert Forum di antara negara-negara Asia-Afrika.
Selain itu, Indonesia juga mengusulkan pembahasan subtopik baru pada agenda “the Law of the Sea”, yaitu terkait “Illegal Fishing as a Transnational Organized Crime”, serta dua subtopik baru pada pembahasan agenda “Environment and Sustainable Development”, yaitu “Combating Transnational Wildlife Crime” dan “Strengthening Asian-African Collaboration on Climate Change”. Bagi Indonesia isu-isu tersebut merupakan hal penting yang perlu menjadi perhatian negara-negara Asia dan Afrika.
Turut hadir dalam acara ini, Duta Besar negara-negara sahabat, Sekretaris Jenderal AALCO Kamalinne Pinitpuvadol, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, serta Pj. Gubernur Provinsi Bali Sang Made Mahendra Jaya.
Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono Wahjoe Sejati, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas, Staf Khusus Wapres Zumrotul Mukaffa, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma.
Komentar