Selain peragaan busana, Dody juga menugaskan para finalis untuk membuat konten promosi Destinasi Tujuan Wisata (DTW) pada 9 Kecamatan di Kabupaten Buleleng. Materi yang diberikan selama masa karantina akan dipraktekkan oleh para finalis pada konten promosi DTW mereka yang berwujud video.
“Materi yang kita berikan agar mereka bisa aktualisasikan untuk melakukan promosi dengan teknik promosi digital kawula muda yang sejalan dengan program Smart Branding dalam Singaraja Smart City,” tutup Dody.
Sementara itu, Ida Ayu Santhi Pinandita Erawan atau Dayu Santhi selaku Ketua Panitia Pemilihan Jegeg Bagus Buleleng 2024 mengatakan tema yang diusung pada Preliminary Competition kali ini adalah ’90s Night of Jegeg Bagus Buleleng 2024′.
Unsur meliputi musik dan busana didominasi oleh nuansa nostalgia tahun 1990-an. Guna mendukung penampilan para finalis, 3 desainer busana lokal dan 10 penata rias lokal yang mendukung seluruh finalis.
“Kami memberikan kebebasan kepada seluruh desainer dan penata rias untuk dapat mengkreasikan apa yang mereka ingin promosikan melalui finalis-finalis ini nantinya,” jelas Runner Up V Jegeg Bagus Bali 2021 itu.
Juri yang dilibatkan disebutkan oleh Dayu Santhi ada 3 orang yang berasal dari alumni Jegeg Bagus Buleleng yang juga pernah berkompetisi di ajang Jegeg Bagus Bali, mereka memiliki pengalaman dan kompetensi yang mumpuni dalam membina dan menilai para finalis.
Aspek yang dinilai ada 3 meliputi performa peragaan busana yang telah dibuatkan oleh desainer, stage attitude, dan stage act.
“Sesuai dengan tema kami yaitu ‘Aryaduta Padma Gandiva’, di mana pada setiap rangkaian yang telah kami buat kami berharap bahwa duta kami tidak hanya cantik secara fisik untuk dilihat, namun bagaimana mereka juga memberikan pemikiran yang tajam,” demikian Dayu Santhi.
Komentar