Ditemui usai meletakkan batu pertama di penerima bantuan, Pj Bupati Lihadnyana menjelaskan pengentasan kemiskinan ekstrim ini harus tuntas pada tahun 2024 seusai dengan instruksi Presiden dan penegasan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Pada tahun 2023, Pemkab Buleleng berupaya agar angka kemiskinan ekstrem menjadi nol. Dengan begitu, diperlukan cara yang luar biasa untuk dapat mencapai hal tersebut.
“Cara luar biasa tersebut adalah membentuk sinergi antara Pemkab Buleleng, TNI/Polri, dunia usaha, dan masyarakat. Bersatu padu untuk mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem,” jelasnya.
Diharapkan pembangunan bantuan bedah RTLH ini berjalan sesuai dengan target yang dicanangkan. Tentunya dengan semangat dan kerjasama dengan seluruh pihak termasuk TNI dan Polri. Sehingga pada tanggal 18 Desember 2023 seluruh rumah yang sudah termasuk dalam kategori tidak layak huni bisa dituntaskan.
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali dan seluruh jajarannya yang sudah mendukung. Mari kita berdoa untuk kelancaran rehab rumah ini,” ujar Lihadnyana.
Mayjen TNI Harfendi saat ditemui usai kegiatan menyebutkan kegiatan ini merupakan kolaborasi yang bagus antara Pemkab Buleleng, Kodim 1609/Buleleng, masyarakat, perusahaan daerah maupun swasta. Ini sesuai dengan tugas TNI yang kedelapan yaitu membantu tugas pemerintah di daerah.
“Keberadaan TNI khususnya TNI AD dimanapun harus membawa efek kepada masyarakat. Utamanya mengatasi kesulitan yang dialami,” sebut dia.
Sementara itu, Putu Sukrawan selaku salah satu penerima bantuan bedah rumah mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang terkait. Bantuan ini bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Ia juga mengungkapkan rasa senangnya karena sudah menerima bantuan.
“Intinya saya sangat berterima kasih kepada semua yang terlibat,” ucapnya.
Komentar