Kelompok Nelayan Karangria Serta Pemerhati Lingkungan Beber Alasan Menolak Reklamasi di Manado Utara 

JurnalPatroliNews – Karangria – Kelompok nelayan Karangria serta pemerhati lingkungan menolak keras Reklamasi Karangria-Tumumpa karena dinilai memiliki dampak merugikan terlalu besar. 

Vecky Caroles, Selaku Penasehat Nelayan Karangria, mengungkapkan bahwa dampak banjir benar-benar bisa terjadi setelah pihaknya melihat rencana kerja pegembang.

“Sesuai informasi akan dibangun kanal, sudah pasti kanal akan menghambat air, dan dipastikan jarak lima kilometer dari bibir pantai akan mengalami banjir besar,” ungkap Vecky dengan lantan dalam aksi penolakan di pantai Karangria, Selasa (21/5/2024) sore. 

Bahkan kata dia, ketika dalam sosialisasi dengan pihak pegembang, apa yang menjadi pertanyaan-pertanyaan warga yang merupakan nelayan sebenarnya tidak mampu dijawab oleh pihak mereka. 

“Terinformasi akan dibagun RS Internasional, untuk limbah akan dibuang kemana?,” sampai saat ini tidak ada jawaban pasti. 

Lebih lagi kata Pria vokal tersebut, reklamasi sudah pasti menutup terumbu karang.

“Dan pasti ada spesies laut yang akan mati, karena ada spesies yang hidup hanya di air sampai mata kaki,” tambahnya seraya mengatakan sudah ada pemutusan rantai makanan. 

Selain alasan-alasan tersebut, terinformasi juga bawah Amdal yang ada tidak jelas dalam artian tidak sesuai. 

“Bahkan tidak ada persetujuan dari nelayan yang sebenarnya, tiba-tiba sudah berjalan,” tambahnya. 

Jika dilihat satu persatu, maka ada sekian banyak probelem akan di alami dari reklamasi tersebut.

Dalam aksi penolakan tersebut, hadir juga Syennie Watoelangkouw yang adalah pemerhati lingkungan dan saat ini sebagai Ketua Majelis Kebudayaan Minahasa (MKM), Theresia Pinkan Nuah Aktivis Sosial, Markas Cabang Laskar merah Putih Kota Manado di bawah pimpinan Joppy Wonte, Refindo Tawaris tokoh pemuda Borgo Bawontehu, serta perwakilan masyarakat Bunaken dan Tongkaina. 

Komentar