Mengutip Humas Pemprov Bali, pada kesempatan itu Gubernur Koster yang didampingi Wagub Cok Ace membagi-bagikan bantuan BKK (Bantuan Keuangan Khusus) senilai Rp 43 miliar ke Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bantuan Aset Tanah sebanyak 16 Bidang Tanah dipergunakan untuk penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Jembrana.
Bantuan Sosial kepada korban bencana di Kabupaten Jembrana total Rp 2,1 miliar yang diantaranya dimanfaatkan untuk Rehab Rumah Warga sebanyak 60 Unit Rumah sebesar Rp 1,84 miliar, Sarpras Perekonomian dan Fasilitas Umum sebesar Rp 115 Juta, dan menangani bencana kebakaran pasar di Desa Adat Lelateng sebesar Rp 145,30 juta, Bantuan Keuangan Khusus Rp 2,66 miliar kepada Pemerintah Desa Se-Kabupaten Jembrana untuk tambahan penghasilan Perbekel dan Perangkat Desa, Bantuan Keuangan Khusus Rp 19,2 miliar kepada 64 Desa Adat se-Kabupaten Jembrana; dan Bantuan Keuangan Khusus Rp 2,3 miliar kepada 230 Subak dan Subak Abian se-Kabupaten Jembrana.
Di hadapan ribuan masyarakat Jembrana, Gubernur Koster menyampaikan rasa syukur, karena mampu menangani Pandemi COVID-19 dengan strategi paling efektif, sehingga Provinsi Bali meraih kategori terbaik, dan Bali kembali dipercaya menjadi daerah yang nyaman, aman, dan kondusif untuk dikunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegara. Atas hal itulah, Titiang berani menerapkan kebijakan tanpa karantina mulai 7 Maret 2022, pertama di Indonesia atas persetujuan Pemerintah Pusat yang diiringi dengan meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Bali.
“Wisatawan makin lama makin banyak datang ke Bali, mulai April jumlah wisatawan domestik yang datang ke Bali meningkat sampai Desember tahun 2022 dengan mencapai 10.000 sampai 11.000 orang perhari, wisatawan mancanegara mencapai 12.000 sampai 13.000 orang perhari atau kalau ditotal wisatawan yang datang ke Bali mencapai 23.000 sampai 25.000 Orang melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai,” sebut Gubernur Koster.
“Itu belum yang lewat jalur darat atau nyebrang dari Ketapang – Gilimanuk. Maka jalan sekarang macet, hunian hotel sudah penuh, restoran mulai ramai pengunjung, hingga destinasi wisata mulai dikunjungi,” tambah Gubernur yang juga ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu.
Komentar