Gubernur Bali,DR Ir I Wayan Koster, MM, menyatakan sejalan dengan berkembangnya seni modern-kontemporer yang diinisiasi oleh para Seniman, maka sejak tahun 2019 Pemerintah Provinsi Bali menyelenggarakan Festival Seni Bali Jani, sebagai wahana apresiasi seni modern-kontemporer. Setelah 40 tahun Pesta Kesenian Bali berlangsung, baru lahir suatu kebijakan untuk mewadahi perkembangan seni modern-kontemporer.
Sehingga saat ini, kata Gubernur Koster, Bali memiliki dua wahana seni, yakni wahana seni tradisi dan wahana seni modern-kontemporer, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang secara harmonis dan seimbang dalam memajukan seni-budaya Bali, guna menguatkan dan memajukan kebudayaan Bali sebagai pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.
Dikatakan Gubernur asal Buleleng itu, sebagai wahana yang relatif baru, penyelenggaraan Festival Seni Bali Jani, diharapkan mampu mendorong dan memotivasi munculnya seniman bertalenta untuk melahirakan karya seni modern-kontemporer yang kreatif, inovatif, dan berkualitas yang berakar pada seni-budaya Bali. Pada malam ini, sekaligus dimulai secara resmi penyelenggaraan Festival Seni Bali Jani Ke-5 yang akan berlangsung sampai tanggal 30 Juli 2023. Tahun 2023 ini, Festival Seni Bali Jani mengusung tema “Citta Rasmi Segara Kerthi”, Bahari Sumber Inspirasi.
Kepala Dinas Kebudayaan Bali, I Gede Arya Sugiartha melaporkan Festival Seni Bali Jani Ke-5 Tahun 2023 ini digelar langsung tanpa jeda setelah Pesta Kesenian Bali bertujuan untuk memberikan ruang yang sama rata kepada para pengiat seni modern Bali. “Dalam Bali Era Baru, Kita tidak hanya merawat dan memajukan seni tradisi, akan tetapi memberikan ruang kepada seniman – seniman baru yang telah menjadi bagian dari pengalaman estetik masyarakat Bali,” ucapnya.
Kata dia, dengan konsep ini, seni budaya Bali dikuatkan dan sekaligus dimajukan untuk menghidupkan seni tradisi secara berdampingan dan saling mengisi dengan seni modern. “FSBJ ini lahir dari gagasan kreatif Ibu Putri Suastini Koster yang selalu memberikan Kami arahan, bagaimana FSBJ ini agar bisa dilangsungkan dengan tata kelola yang baik dan menganut konsep eksplorasi, eksperimentasi lintas batas, kolaborasi dan kontekstual,” ujar Kadis Kebudayaan Provinsi Bali.
Tema FSBJ “Citta Rasmi Segara Kerthi”, Bahari Sumber Inspirasi, dalam konteks estetika laut adalah sumber inspirasi dan imajinasi yang bisa digarap menjadi karya seni. Tema ini merupakan panggilan kesadaran kepada umat manusia untuk menyucikan, memuliakan, dan melestarikan laut sebagai sumber penciptaan sekaligus mata air kehidupan niskala – sakala.
Komentar