Kepribadian dalam kebudayaan juga ditekankan disini. Dalam konteks berkepribadian kebudayaan ini, Lihadnyanya mengajak seluruh lapisan masyarakat Buleleng untuk berbangga bahwa di Buleleng banyak menghasilkan maestro seni, salah satu contohnya rekonstruksi Tari Pancasila yang diciptakan oleh putra asli Buleleng pada tahun 1952. Termasuk juga rekonstruksi seni tari Tani dari maestro yang terinspirasi dari kultur pertanian pada tahun 50an juga.
“Hari ini kita hidupkan lagi dan saksikan pementasannya seperti apa tari Pancasila dan Tari Tani itu,” imbuhnya.
Diakhir, Pj Lihadnyana tidak lupa mengucapkan apresiasinya dan terimakasih kepada BPD Bali Singaraja atas bantuan CSR-nya untuk mengrekonstruksi Tari Pancasila dan Tari Tani yang puluhan tahun sempat menepi.
Pada kesempatan ini juga PJ Lihadnyana menyerahkan penghargaan kepada atlet berprestasi dan penyerahan piagam penghargaan kepada BPD Bali atas dukungannya melalui CSR terkait rekonstruksi Tari Pancasila dan Tari Tani.
Untuk diketahui dalam kegiatan ini juga dirangkaikan dengan launching perpustakaan digital Bung Karno, pameran UMKM, dan pementasan tarian ikonik Buleleng yaitu rekonstruksi Tari Pancasila dan Tari Tani serta Fashion Show Busana Kerja Endek Khas Buleleng oleh Guru SMP dan SMA di Buleleng dan ditutup oleh penampilan band lokal Buleleng.
Komentar