Sekda Provinsi Bali Gerakan Tanam Cabai di Hutan Kota Banyuasri-Singaraja

Pada bagian lain, birokrat kelahiran Buleleng ini menilai Pj. Bupati Lihadnyana telah berhasil membangun kolaborasi yang apik dengan jajaran Forkopimda khususnya unsur TNI dan lembaga lain seperti Bank Indonesia, OJK dan BPD Bali.

“Bisa kita lihat, dalam kegiatan ini Pak Pj. Bupati bertindak sebagai dirigen yang mampu menggerakkan berbagai elemen. Kolaborasi semacam ini yang perlu kita perbanyak karena merupakan bukti intervensi pemerintah dalam menyikapi persoalan di masyarakat,” ungkapnya.

Berikutnya dalam wawancara dengan awak media, Dewa Indra menyinggung soal indeks ketahanan pangan Bali yang sejauh ini terjaga dengan baik.

“Untuk diketahui, Bali menerima penghargaan sebagai daerah dengan indeks ketahanan pangan terbaik di Indonesia,” cetusnya.

Menurutnya, capaian itu akan menjadi penyemangat bagi Daerah Bali untuk tetap menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat. Salah satu langkah yang dilakukan adalah melakukan pemetaan lahan pertanian yang tersebar di seluruh Bali.

“Langkah berikutnya, menyesuaikan dengan kebutuhan, kita petakan produksi apa yang cocok dikembangkan di tiap wilayah,” urainya.

Dengan demikian, ia yakin sebagian besar kebutuhan pangan masyarakat Bali akan terpenuhi oleh hasil produksi lokal. “Memang tidak total, karena ada produk pangan tertentu yang masih harus kita datangkan dari daerah lain dan itu sesuatu yang normal,” ungkapnya.

Sementara itu, Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana dalam sambutan singkatnya menyampaikan bahwa lahan seluas dua hektar yang digunakan untuk penanaman bibit cabai merupakan aset Pemkab Buleleng yang selama 18 tahun hanya ditumbuhi semak belukar.

“Lokasinya sangat strategis di tengah kota, kita akan kembangkan menjadi city farming. Ini juga bagian dari upaya kita dalam pengendalian inflasi,” cetusnya.

Komentar