Tenun dan Endek Karya Desainer Buleleng Hebohkan Art Centre Denpasar

Disinggung mengenai HaKI diakuinya bahwa beberapa dari pelaku UMKM kita sudah memiliki HAKI dan hal tersebut akan di dorong terus keberadaannya terutama kaitannya dengan merk dan motif.

“Dalam kegiatan ini kita sudah mengajak sebanyak 8 sentra pelaku UMKM untuk memasok bahan baku tampilan, dan mengaitkan 6 desainer untuk menampilkan produk unggulannya,”terangnya.

Diakhir, pihaknya menambahkan bahwa ini semua merupakan komitmen dari Pemkab Buleleng untuk tetep kuat, unggul, serta adaptif. Nantinya agar kegiatan ini dijadikan sebagai momentum baru untuk masyarakat kita dalam meningkatkan kesadaran untuk menggunakan produk – produk lokal.

“Dengan kesadaran masyarakat yang telah memandang endek bukan hanya sebagai pakaian formal, tapi bisa menjadi pakaian casual. Jadi, ayo masyarakat Buleleng agar bangga selalu menggunakan produk lokal yang dimiliki,”tutupnya.

Untuk diketahui, digelarnya Fashion Show Tenun dan Endek ini bertujuan untuk mengenalkan berbagai motif desain ciri khas tenun dan endek Buleleng yang mengambil tema “Asmaradhana Wastra Tenun Buleleng ring Amertaning Renjana”.

Tema tersebut terinspirasi dari kisah Jayaprana dan Layonsari yang terdiri dari model pelajar, Kepala SKPD lingkup Kabupaten Buleleng beserta Nyonya, pengurus Dekranasda dan pengurus TP-PKK Kabupaten Buleleng dengan menampilkan fashion show dari enam desainer mode yaitu butik ria, diah mode, desainer fortuna, desainer ayu windy, pagi motley, yudi design, dan tenun artha dharma.

Komentar