Wagub Bali Ungkap 20 Ribu Wisman Batal ke Bali, Karena Kendala Penerbangan Langsung

JurnalPatroliNews – Denpasar – Sebulan sudah Bali resmi dibuka kembali bagi penerbangan internasional.

Hanya saja, tampaknya masyarakat Bali harus lebih bersabar dengan kebijakan yang diharapkan mampu membangkitkan lagi dunia pariwisata tersebut.

Pasalnya, sampai saat ini belum ada satupun penerbangan internasional yang mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

Terkait fenomena tersebut, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace mengakui hal tersebut.

Ia bahkan meminta pemerintah pusat untuk mengevaluasi berbagai kebijakan yang terkesan justru menghalangi masuknya wisatawan mancanegara (Wisman) ke Bali.

“Kita mohon kepada pusat kita setuju ada G20 kita perlu kendalikan, tapi melihat perkembangan kompetitor di luar ini yang harus mungkin dipertimbangkan, sebab riil kita lihat sudah satu bulan lebih belum ada satupun pesawat asing mendarat di Bali,” katanya, Senin (15/11).

Apalagi, beberapa negara-negara kompetitor Bali menurutnya telah menerapkan kebijakan zero quarantine untuk masuk negaranya.

Yang mana menurutnya kebijakan tersebut mengundang banyak wisatawan untuk berkunjung.

“Saya melihat kompetitor kita yang terbaru Kamboja bahkan sudah menerapkan zero quarantine, udah banyak negara-negara, Singapura,” paparnya.

Akibatnya, sebanyak 20 ribu calon wisatawan yang akan ke Bali memutuskan untuk membatalkan kunjungannya ke Bali.

“Yang pernah disampaikan Pak Gubernur saya ada datanya sebenarnya di bulan November sudah banyak yang akan datang ke Bali, bahkan penumpang sudah 20 ribu dari penerbangan besar saja itu nggak bisa terwujud karena salah satunya penerbangan jarak jauh harus direct, gak bisa naikin penumpang di jalan,” kata Cok Ace.

Kemudian, masalah lain yang diungkapkan oleh Cok Ace adanya kuota e-visa yang sangat terbatas diberlakukan di Indonesia.

Sehingga, banyak calon wisman yang mengurungkan diri berkunjung ke Bali.

“Yang kedua adalah permasalahan – permasalahan, seperti kuota e-visa yang di kuota 1.500 per-hari. Kalau dari seluruh Indonesia diizinkan masuk ke Bali setiap hari kuotanya kan terbatas, apalagi sekarang harus pakai sponsor itu juga menyulitkan, ada kendala-kendala yang menyebabkan sulit masuk ke Bali jika dibandingkan dengan negara lain. Mereka lebih condong udah ke negara lain saja,” ungkapnya.

Padahal, Bali sendiri lanjut Cok Ace sudah siap untuk menerima kunjungan wisatawan terutama di liburan akhir tahun ini.

“Ya begini, kalau kita di Bali, bisa saja sesungguhnya industri dan masyarakat kita sudah siap sekali bahkan menurut WHO sudah bagus, kemudian industri pun kan sudah bagus artinya sertifikat dan segala macam sampai PeduliLindungi sudah siap, vaksin kita sudah hampir 100 persen,” kata Mantan Bupati Gianyar ini.

(*/TiR)

Komentar