Akhirnya! Setelah 16 Bulan Tiarap, Penjualan Ritel Naik Juga

JurnalPatroliNews – Jakarta, Penjualan ritel di Indonesia akhirnya mampu tumbuh positif pada April 2021. Ini adalah pertumbuhan positif pertama setelah terjadi kontraksi (pertumbuhan negatif) selama 16 bulan beruntun.

Bank Indonesia (BI) melaporkan, penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) pada April 2021 berada di 220,4. Naik 17,3% dibandingkan bulan sebelumnya (month-month/mtm) dan 15,6% dari April 2020 (year-on-year/yoy).

Kali terakhir penjualan ritel mampu tumbuh positif secara tahunan adalah pada November 2019. Artinya, kontraksi sudah terjadi selama 16 bulan beruntun.

“Responden menyampaikan peningkatan kinerja penjualan eceran didorong meningkatnya permintaan selama Ramadan didukung berbagai program potongan harga (diskon). Peningkatan penjualan terjadi pada mayoritas kelompok komoditas yang disurvei, terutama Subkelompok Sandang, Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau serta Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor,” sebut laporan BI.

Sejalan dengan berlanjutnya kenaikan permintaan pada periode Ramadan dan Idulfitri, kinerja penjualan diperkirakan akan kembali tumbuh positif pada Mei 2021. IPR Mei 2021 diperkirakan tumbuh 1,6% (mtm) dan 12,9% (yoy), meskipun tidak setinggi pertumbuhan bulan sebelumnya. Perlambatan diprakirakan terutama terjadi pada Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau dan Subkelompok Sandang.

Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada tiga bulan mendatang (Juli) diprakirakan sedikit meningkat, sementara pada enam bulan mendatang (Oktober) diprakirakan menurun. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang (Juli) sebesar 142,4, sedikit meningkat dari 141,4 pada bulan sebelumnya. Sementara itu, IEH enam bulan yang akan datang (Oktober) sebesar 134, sedikit lebih rendah dari 134,9 pada bulan sebelumnya, dipengaruhi oleh distribusi barang yang lancar dan pasokan yang cukup.

(cnbc)

Komentar