Harga LPG ‘Melon’ Bakal Naik, Jangan Sampai Stok Langka!

JurnalPatroliNews – Jakarta, Skema pemberian subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg direncanakan akan diubah pada tahun depan, dari kini berbasis pada komoditas menjadi berbasis pada orang atau penerima manfaat subsidi.

Perubahan skema subsidi LPG ini dipicu karena selama ini pemberian subsidi LPG 3 kg disebut tidak tepat sasaran. Subsidi yang diberikan pada komoditas membuat orang kaya juga bisa mengakses dengan mudag, padahal subsidi LPG 3 kg ditujukan untuk orang miskin.

Ekonom INDEF, Abra El Talattov, mengatakan bahwa LPG menjadi komponen penting dalam produksi, selain listrik dan bahan baku. Oleh karena itu, menurutnya pemerintah perlu mempertimbangkan dampak dari inflasi dari peningkatan harga jual nantinya.

“Untuk berbagai macam usaha, baik sifatnya produk dan jasa, saya pikir ini perlu ada perhitungan matang dari pemerintah terkait dampak inflasi dari sisi harga,” ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (16/09/2021).

Dia menjelaskan, selama ini harga LPG 3 kg diatur dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), di mana dalam HET ini sudah termasuk subsidi. Abra mengkhawatirkan, bila skema subsidi ini diubah, maka harga jual di lapangan bisa lebih tinggi dari yang ditentukan pemerintah karena berkaitan dengan stok.

“Tidak hanya masalah harga jual, masyarakat yang seharusnya mendapatkan subsidi mereka terkesampingkan, saya khawatir juga harga di lapangan bisa lebih tinggi dari yang ditentukan pemerintah,” jelasnya.

Hal ini menurutnya karena terkait dengan stok dan juga alokasi volume di masing-masing wilayah. Jika sampai terjadi kelangkaan LPG 3 kg, maka masyarakat yang membutuhkan, tidak bisa memanfaatkannya.

“Karena kaitan juga dengan stok, bicara juga alokasi volume ke masing-masing wilayah,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, ini bukan hanya menyoal nilai subsidi, namun juga pada aksesibilitas barang. Dikhawatirkan, jika barang langka, maka ini akan menyulitkan masyarakat karena mau tidak mau harus tetap membeli LPG yang menjadi kebutuhan pokok.

“Bukan hanya nilai subsidi, tapi juga aksesibilitas pada barang,” lanjutnya.

Harga LPG 12 kg saat ini Rp 148.000 per tabung, artinya harga keekonomian per kg sekitar Rp 12.300. Sementara harga gas LPG 3 kg saat ini sekitar Rp 21.000 per tabung, yang artinya dijual hanya Rp 7.000 per kg.

Jika LPG tabung 3 kg dijual sesuai harga keekonomiannya, maka harga tabung LPG 3 kg bisa naik menjadi sekitar Rp 36.900, lebih tinggi dari saat ini sekitar Rp 21.000 per tabung.

(cnbc)

Komentar