JurnalPatroliNews – Jakarta, –Â Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mencairkan subsidi energi sebesar Rp 54,2 triliun hingga Mei 2023. Subsidi ini termasuk ke dalam belanja non kementerian atau lembaga (K/L) untuk mendukung stabilisasi perekonomian senilai Rp 265 triliun.
Sri Mulyani merincikan, khusus untuk belanja subsidi sendiri sebesar Rp 75,1 triliun berasal dari subsidi energi Rp 54,2 triliun dan subsidi non energi Rp 20,8 triliun. Pemanfaatannya antara lain untuk BBM sebanyak 5.629,5 ribu kilo liter atau turun 0,4% dari periode yang sama pada 2022 sebanyak 5.652,7 ribu kilo liter.
“Jadi ini adalah di kantong belanja bendahara umum negara,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers, Senin (26/6/2023).
Selain BBM ada juga subsidi dalam bentuk LPG 3 kg sebanyak 2,6 juta metrik ton atau naik 4,5% dari sebelumnya 2,5 juta metrik ton, listrik bersubsidi 39,2 juta pelanggan atau naik 2% dari 38,4 juta pelanggan.
Kemudian subsidi bantuan uang muka perumahan yang sudah tersalurkan terhadap 72,6 ribu unit atau naik 57,7% dari 26,1 ribu yang telah terealisasi hingga 31 Mei 2022.
Komentar