Kemandirian dalam Pandangan Agama dan Ekonomi

“Umat Islam 20% dari total penduduk dunia dan kontribusi terhadap World Gross Domestic Product (GDP) sebesar 6,6%. Sebanyak 39% penduduk muslim hidup dibawah garis kemiskinan, dan hanya 10% yang dapat mengenyam pendidikan tinggi. Sebanyak 1,5% yang terlibat knowledge production. Hal ini berarti ada persoalan dalam pengembangan ekonomi umat untuk mewujudkan kemandirian ekonomi,” pungkas mantan Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor ini.

Dr. KH Abdul Wahid Maktub dalam pemaparan materinya mengungkapkan bahwa membangun kemandirian sangat dianjurkan dalam agama. “Kemandirian diperlukan supaya kita tidak memiliki ketergantungan. Bagaimana kita memiliki otonomi, kebebasan, percaya diri. Agama memberikan petunjuk bahwa kemandirian bertumpu kepada diri sendiri, bagaimana kita membuat keputusan,” ungkap Staf Khusus Mendikbudristek 2015-2021 ini.

“Bagaimana kita merubah dari powerless menjadi powerful, dari meaningless menjadi meaningful. Bagaimana kita menjadi pemimpin diri sendiri dan orang lain.” kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Qatar Periode 2003 – 2007 ini.

Komentar