Kemenkop Dorong Koperasi Petani Gabah Bebas Impor

Sementara itu, dari data Kemenkop pada tahun 2023, jumlah koperasi aktif di sektor pertanian mencapai 3.800 unit dengan jumlah anggota sebanyak 162.492 orang dan memiliki volume usaha total sebesar Rp2,1 triliun.

Hal tersebut, menggambarkan koperasi yang bergerak di sektor pertanian memiliki potensi untuk terus berkembang, seiring dengan arah kebijakan Presiden Prabowo untuk lima tahun ke depan.

Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso mengatakan, jika ingin menyukseskan swasembada pangan tak bisa setengah-setengah, harus dalam satu ekosistem holistik hulu ke hilir.

“Hulu berkaitan dengan produksi dan produktivitas di tingkat petani perlu ditingkatkan. Sementara di hilir, penggilingan padi hingga pengolah gabah. Termasuk pasarnya. Bulog sebagai penyangga pangan nasional harus bekerja sama bersinergi dengan ekosistem seperti ini,” ujarnya.

Pihaknya juga berharap, Kemenkop ikut serta dalam pengembangan ekosistem tersebut. Terutama dalam mengatasi persoalan kredit/pembiayaan yang mudah dan murah, untuk bisa diakses oleh petani.

“Karena para petani ini memerlukan bantuan alat seperti pengering gabah (dryer) agar lebih efisien, sehingga mampu menghasilkan produk beras terbaik. Mendorong bagaimana mewujudkan swasembada pangan yang dicita-citakan melalui Asta Cita,” harapnya.

Ia juga berharap, adanya kebijakan Pemerintah terhadap investasi pembangunan penggilingan padi di Indonesia, untuk segera ditertibkan. “Harapannya, Pemerintah jangan sampai beras nasional dikuasai oleh asing atau impor,” ujarnya.

Diketahui, Munas Perpadi Tahun 2025 berlangsung selama 3 hari, sejak Selasa-Kamis (14-16 Januari 2025). Peserta Munas terdiri dari pengurus DPP, DPD, DPC dan anggota PERPADI seluruh Indonesia, serta pemangku kepentingan terkait perberasan dengan jumlah mencapai 1.200 orang.

Komentar