KemenKopUKM Bersama LKPP dan Hippindo Gelar Inabuyer B2B2G

Inisiatif ini memungkinkan para buyer atau offtaker untuk mempersingkat waktu proses pengadaan dalam menemukan produsen atau supplier yang berkualitas.

“Hippindo memiliki lima rantai tangan yang menjadi prinsip. Di dalam kegiatan Inabuyer ini, kami mengimplementasi kelima prinsip tersebut. Pertama adalah rantai pasok. Rantai kedua, menghadirkan supplier mulai dari Sarinah, perusahaan ritel dan lainnya,” ucapnya.

Kemudian rantai ketiga, kata Budihardjo, adalah Pemerintah. Dalam event Inabuyer ini, seluruh stakeholder berkumpul dan saling mendukung. “Lalu, rantai keempat adalah SDM (Sumber Daya Manusia) di mana dalam penyelenggaraan tahun ini, kami menambah kerja sama dengan Pemerintah, yakni bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam pengembangan SDM UMKM,” katanya.

Terakhir, rantai kelima adalah peritel, yang memiliki tanggung jawab dari hulu ke hilir baik penjualan secara offline maulun online.

Untuk itu, Budihardjo mengaku optimistis, penyelenggaraan Inabuyer B2B2G 2024 mencapai nilai transaksi dari tahun lalu sebesar Rp1,03 triliun. “Tahun ini diharapkan transaksi kebih dari Rp1 triliun. Pada kegiatan pre-business matching pada 6 Mei 2024, telah mencapai transaksi sebesar Rp161 miliar dari 42 buyer yang berpartisipasi,” katanya.

Senada dengan hal itu, Sekretaris Utama LKPP Iwan Herniwan mendukung semangat kolaborasi dalam mewujudkan pasar terintegrasi. LKPP pun terus melakukan transformasi regulasi, khususnya dalam pengadaan barang dan jasa Pemerintah.

“Transformasi regulasi pengadaan barang jasa Pemerintah memasuki era baru, dari Perpres menuju RUU Pengadaan Barang Jasa. Mohon dukungannya, melalui transformasi ini, Pemerintah semakin memperkuat pasar pengadaan barang jasa yang terbuka luas bagi pasar UMKM,” sebutnya.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, Indonesia berhasil mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar 4,47 miliar dolar AS pada Maret 2024. Bahkan perekonomian Indonesia pun belum pernah turun dari 5 persen.

“Indikator ekonomi tersebut, menjadi momentum yang tepat bagi UMKM untuk mengembangkan bisnis, dan memperkuat rantai pasok. Salah satunya melalui event Inabuyer,” ucapnya.

Komentar