KemenKopUKM Gelar Bedah Buku untuk Tingkatkan Literasi Perkoperasian di Kalangan Generasi Muda

JurnalPatroliNews – Yogyakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) kembali menggelar bedah buku dalam serial Pengarusutamaan Strategi Pengembangan Koperasi dan UKM di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi perkoperasian di kalangan generasi muda serta memperkenalkan program-program inovatif dari KemenKopUKM.

Sekretaris Deputi Bidang Perkoperasian KemenKopUKM, Eka Pan Lestari, menyampaikan bahwa acara ini merupakan bagian dari upaya rebranding koperasi agar lebih modern dan adaptif terhadap perubahan zaman.

“Koperasi memegang peranan penting dalam menyatukan usaha-usaha kecil dan memberikan peluang bagi UMKM untuk memperluas skala ekonomi mereka agar bisa bersaing dan terhubung dengan industri besar,” ujar Eka dalam keterangan resminya.

Di hadapan 250 mahasiswa dan civitas akademika dari berbagai perguruan tinggi, termasuk UGM, Institut Pertanian Stiper Yogyakarta (INSTIPER), Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Negeri Yogyakarta, Eka menjelaskan pentingnya koperasi sebagai bagian integral dari rantai pasok industri.

Salah satu langkah strategis KemenKopUKM adalah mempercepat pembangunan pabrik minyak makan merah berbasis koperasi yang melibatkan petani sawit dari hulu hingga hilir.

“Dengan program ini, petani sawit yang tergabung dalam koperasi tidak hanya bergantung pada penjualan Tandan Buah Segar (TBS), tetapi juga berperan dalam hilirisasi kelapa sawit yang dapat meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan,” jelas Eka.

Selain itu, KemenKopUKM sedang mempercepat pembangunan SPBU Nelayan (SPBUN) berbasis koperasi untuk mempermudah akses nelayan terhadap bahan bakar bersubsidi. “Dengan SPBUN yang dikelola oleh koperasi, nelayan kecil dapat memperoleh solar bersubsidi dengan harga resmi dari Pertamina, sehingga menurunkan biaya operasional mereka,” tambahnya.

KemenKopUKM juga mendorong pengembangan Koperasi Multi Pihak (KMP) berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 8 Tahun 2021. KMP memungkinkan koperasi kecil untuk bergabung menjadi konsorsium, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan volume usaha.

“Ini adalah bagian dari strategi modernisasi koperasi agar lebih relevan dengan kebutuhan zaman,” ungkap Eka.

Dalam diskusi tersebut, Dosen Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc., mengapresiasi penerbitan buku serial oleh KemenKopUKM. Ia menekankan pentingnya edukasi mengenai manfaat kesehatan dari Minyak Makan Merah untuk meningkatkan penerimaan masyarakat.

Dr. Fahmi W. Kifli, S. Hut., M.Sc., dari INSTIPER, menilai buku tersebut akan memberikan kontribusi penting dalam pengembangan koperasi di Indonesia. “Ini juga akan membangkitkan semangat baru dalam mengembangkan koperasi yang tangguh,” tuturnya.

Komentar