KemenKopUKM: Kelapa Jadi Salah Satu Komoditas Unggulan di Indonesia

Rulli menekankan bahwa daya saing dan ekspor kelapa Indonesia perlu kita kembangkan secara terintegrasi dari sektor hulu ke hilir, terkoneksi dengan pembiayaan, dan didukung teknologi terkini. 

“Salah satu strateginya melalui koperasi di mana para petani bergabung dalam koperasi yang selanjutnya koperasi yang akan menyerap produk kelapa dari petani, mengolah, dan menjual hasil produk olahan kelapa ke pasar,” kata Rulli.

Rulli berharap dengan acara World Coconut Day 2023 dapat meningkatkan kerja sama di antara negara-negara anggota ICC dalam mengembangkan industri kelapa sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat negara anggota.

Di tempat yang sama, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan bahwa acara ini dihadiri oleh 16 negara di antaranya Papua Nugini, India, Malaysia, Filipina, Prancis, Sri Langka, dan lainnya.

“Acara ini akan mencoba untuk merumuskan roadmap pengembangan kelapa di Indonesia. Kami juga melakukan penanaman 500 ribu kelapa di Gorontalo,” ujar Nelson.

*Peningkatan Ekspor Kelapa*

Dalam kesempatan yang sama, dilakukan juga kegiatan Rapat Kerja Nasional Koalisi Pemerintah Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK) tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo bersama dengan International Coconut Community (ICC) dan Dewan Kelapa Indonesia (DEKINDO).

Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro Rulli Nuryanto menegaskan bahwa Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, perlu dilakukan upaya meningkatkan daya saing ekspor dengan secara bertahap mengurangi dan menyetop ekspor bahan baku mentah (raw material) yang nilai tambahnya kecil.

“Upaya tersebut saat ini kita kenal dengan konsep hilirisasi. Indonesia berusaha mencapai hilirisasi komoditas unggulan yang dimiliki tidak hanya pada komoditas mineral, tetapi juga komoditas nonmineral, hasil pertanian, dan kelautan. Tiap daerah perlu menyesuaikan hilirirasi dengan komoditas unggulan lokal yang melibatkan pelaku umkm dan koperasi dengan program prioritas sektor pertanian/pangan, termasuk kelapa,” ujar Rulli.

Menurutnya, potensi industri kelapa sangatlah besar, baik di pasar domestik maupun di pasar dunia. Hampir semua bagian dari dari tanaman kelapa, mulai dari daun, buah, hingga serabutnya berguna dan bernilai tinggi.

“Gorontalo telah memproduksi kelapa sebesar 2,38% dari produksi nasional dan kami berharap produk kelapa dan olahannya terus dikembangkan,” ucapnya.

Komentar