JurnalPatroliNews – Jakarta – Dalam upaya mengurangi impor beras untuk mengisi cadangan beras pemerintah (CBP) berbagai cara dilakukan pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas), salah satunya dengan cara mengintegrasikan antara Bulog dan BUMN pangan lainnya untuk pengembangan lahan.
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) Rahmi Widiriani menjelaskan, sesuai dengan perintah Peraturan Presiden (Perpres) nomor 125 tahun 2022, negara harus punya cadangan pangan 11 komoditas. Salah satu yang penting adalah beras.
“Pada saat negara harus punya cadangan pangan itu prioritas pengadaannya dari dalam negeri, tapi jika tidak dapat dipenuhi dari dalam negeri maka dilakukan impor,” ujarnya kepada rekan media, dikutip Selasa (20/6/2023).
Rachmi menjelaskan, saat ini Bapanas bersama BUMN pangan seperti Bulog dan anak perusahaan ID Food, PT Sang Hyang Seri tengah bekerja sama. Di mana dalam kerja sama tersebut, tengah dilakukan pengembangan lahan untuk nantinya fokus dalam mengisi CBP.
“Nah badan pangan sekarang sedang mengintegrasikan antara Bulog dengan BUMN pangan lainnya, grupnya ID Food ada Sang Hyang Seri sedang mengembangkan lahan untuk nanti fokus mengisi CBP. Dan saat ini sudah dalam posisi sebar benih, ini di daerah Pantura, Subang,” ungkapnya.
Dia mengatakan, kerja sama tersebut didukung oleh banyak stakeholders, diantaranya seperti peneliti dan para pakar dari BRIN dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
“Sehingga benih yang ditanam itu punya produktivitas tinggi, dan nanti off tackernya dari produksi yang di Subang ini off tackernya adalag Bulog. Nah ini yang digunakan untuk CBP,” ujarnya.
Komentar