JurnalPatroliNews – Jakarta, – PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI), Subholding PT PLN (Persero), berencana untuk masuk ke bisnis niaga Liquefied Natural Gas (LNG), dan Bahan Bakar Minyak (BBM), disoroti tajam Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Arifin mengaku, belum mengetahui pasti, rencana dari PLN EPI untuk masuk pada bisnis tersebut. Ia menyebut, belum ada urgensi bagi PLN EPI untuk masuk dalam bisnis migas.
“Belum ada (laporan) ke saya, apa urusannya (PLN masuk bisnis migas),” jawab Arifin dengan dingin, saat ditanya perihal rencana PLN EPI, di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (17/3/23).
Sementara itu, Jisman P. Hutajulu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (Dirjen Gatrik) Kementerian ESDM, pernah menyatakan, salah satu alasan PLN EPI masuk niaga migas, yakni untuk mengamankan pasokan energi primer untuk pembangkit listrik miliknya.
Namun, Jisman tidak mengetahui secara pasti, apakah PLN sudah mengajukan izin ke Kementerian ESDM, perihal rencana masuk ke bisnis niaga migas itu.
“Yang EPI itu kan anak usaha PLN. Tujuannya untuk mengamankan energi primernya saja,” tuturnya, saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Rabu (15/3/23).
Mamit Setiawan, Sekretaris PLN EPI, mengungkapkan, Perseroan diberikan amanah, untuk menjamin dan menjaga pemenuhan kebutuhan energi primer yang lebih andal dan efisien, untuk pembangkit listrik, termasuk didalamnya Gas/LNG dan BBM.
“Sebagai konsekuensi dari pelaksanaan skema tersebut, sesuai regulasi Kementerian ESDM, PLN EPI harus memiliki izin niaga gas/LNG dan BBM di mana saat ini semuanya masih dalam proses,” ucapnya.
Komentar