JurnalPatroliNews – Jakarta – Sri Mulyani, Menteri Keuangan mengharapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk terus meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan hingga mencapai 100 persen.
Data dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan perempuan berada pada 66,75 persen, sementara inklusinya di angka 76,08 persen. Untuk laki-laki, literasi keuangan tercatat 64,14 persen dengan inklusi 73,97 persen.
“Inklusi kita sudah 85 persen dan literasinya sudah di atas 50 persen saya berharap akan menjadi inklusinya 100 persen, masyarakat Indonesia dan literasi bisa 100 persen laki maupun perempuan,” ucap Sri Mulyani dalam kegiatan edukasi keuangan, di Gedung Dhanapala Kompleks Kemenkeu, dikutip Rabu (26/6).
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, bersama Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Frederica Widyasari Dewi, yang akrab disapa Kiki, diharapkan mampu merealisasikan target tersebut sebelum masa jabatan mereka berakhir.
“Masih 25 persen lagi the last mile untuk inklusinya, dan untuk literasinya masih half way to go. Itu seharusnya bisa dicapai dalam waktu selama Bu Kiki (Frederica Widyasari Dewi) dan Pak Mahendra di OJK, Janji ya, Pak?” tegas Sri Mulyani.
Friderica Widyasari Dewi, yang akrab disapa Kiki, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, merespons positif target dari Sri Mulyani.
Dengan kerja sama yang baik antara OJK dan masyarakat, Kiki berharap tingkat literasi dan inklusi keuangan akan terus meningkat.
Komentar