Stop Impor Beras, Indonesia Jadi Pemicu Turunnya Harga Pasar Global

Berdasarkan laporan The FAO All Rice Price Index (FARPI), pada Desember 2024, indeks harga beras dunia tercatat turun sebesar 1,2% dibandingkan bulan sebelumnya, mencapai 119,2 poin. Meski demikian, secara tahunan, rata-rata indeks FARPI 2024 masih menunjukkan kenaikan sebesar 0,8% dibandingkan dengan 2023.

Arief juga menambahkan bahwa meskipun harga beras internasional turun, harga yang diterima oleh petani Indonesia justru lebih baik, terutama menjelang panen raya.

“Kebijakan ini juga mendukung kesejahteraan petani, yang tercermin dalam Nilai Tukar Petani Pangan (NTPP). NTPP di Februari 2024 mencapai angka tertinggi dalam lima tahun terakhir, yaitu 120,30, dan NTPP pada Desember 2024 masih di angka lebih dari 100, yakni 108,90,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyatakan bahwa panen raya yang akan datang menjadi kesempatan penting untuk memperkuat cadangan beras nasional. Ia juga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung ketahanan pangan dan mencegah alih fungsi lahan pertanian.

“Kami minta pemerintah daerah menjaga agar lahan sawah tidak dialihkan untuk kepentingan lain, terutama yang sudah memiliki irigasi yang baik,” tegas Zulhas.

Dengan adanya langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat menjaga kestabilan harga beras di dalam negeri, serta memastikan cadangan beras nasional tetap terjaga demi kesejahteraan petani dan masyarakat Indonesia.

Komentar