Wamenkop: Bukti Presiden Prabowo Sayang Sama Koperasi

Di industri susu, Wamenkop meyakinkan para peternak sapi perah dan koperasi susu bahwa semua produksi peternak lokal harus bisa diserap Industri Pengolahan Susu (IPS). “Koperasi harus memiliki pabrik pengolahan susu sendiri, yang juga bisa sebagai bahan baku untuk IPS,” tukas Wamenkop.

Begitu juga di sektor produksi energi biomassa dimana pada tahun 2025, sekitar 10% akan diproduksi koperasi. “Itu terbuat dari bahan baku kaliandra dan sawit, yang dikelola koperasi, kemudian produknya bisa dijual ke Pertamina atau pihak lainnya,” terang Wamenkop.

Di industri tekstil, juga tidak jauh beda. Dengam sudah terbentuknya Koperasi Syarikat Dagang Kauman sebagai antisipasi turunnya industri tekstik nasional akibat gempuran tekstil impor. “Para pelaku usaha besar, kecil, hingga perajin batik berkumpul membentuk koperasi itu. Bahkan, hasil produksi dari GKBI bisa disalurkan ke koperasi batik,” kata Wamenkop.

Bukti kecintaan pemerintah Presiden Prabowo terhadap koperasi juga bisa dilihat di sektor pertambangan. Saat ini, koperasi sudah diberi izin bisa mengelola sumur sumur minyak eks tambang dengan menghasilkan 15 barrel perhari. “Ini merupakan keberhasilan koperasi di sektor migas dan Menteri ESDM sudah menyetujui,” ungkap Wamenkop.

Terkini, lanjut Wamenkop, pemerintah melibatkan koperasi dalam program pengadaan 3 juta rumah bagi rakyat. “Nantinya, koperasi bisa turut membangun rumah-rumah murah tersebut, dan tentunya dengan harga jual yang lebih murah,” kata Wamenkop.

Program-program lainnya adalah membentuk KOP.ID Superapps Koperasi, pengembangan Koperasi Ojek Online, merevitalisasi KUD, suplai bahan pokok untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), hingga penyaluran beras bersama Bulog.

Komentar