Aktivitas Syuting Misteri Demian Aditya Dibubarkan Polisi

JurnalPatroliNews Jakarta – Demian Aditya bersama sang istri, Sara Wijayanto tengah menjalani syuting misteri untuk konten ‘nelusur’. Namun belum selesai aktivitas itu dilakukan, polisi membubarkannya.

Demian Aditya menerangkan peristiwa terjadi di RSK Tayu, Pati Jawa Tengah sekira pukul 22.00 WIB. Dalam video yang diunggah, terdengar peringatan dari seorang pria untuk meninggalkan lokasi.

“Segera meninggalkan tempat, tolong,” demikian suara seorang pria dalam video dikutip dari video Instagram Demian, Selasa (21/9/2021).

Demian Aditya juga memperlihatkan suasana di lokasi. Keramaian memang terlihat jelas di momen itu, hadir pula sosok Sara Wijayanto yang keluar dari mobil beserta tim.

Akibat pembubaran itu, Demian Aditya beserta tim nelusur tidak bisa melanjutkan aktivitas syuting.

“Alasan kami memutuskan tidak melanjutkan syutingdi RSK Tayu, Pati,” ujar Demian Aditya di kolom caption.

Warganet yang melihat video singkat ini berasumsi, aktivitas syuting itu seharusnya mendapat izin dan tidak woro-woro ke masyarakat.

“Silakan kembali dengan izin, habis itu diam-diam saja,” tulis @raflyy.rasyid.

Demian Aditya menegaskan, apa yang dilakukan mereka sudah melalui izin pihak setempat. Ia juga mengatakan, aktivitas syuting dilakukan diam-diam.

“Dari kemarin kesana juga izin dan diem-diem kali,” jawab suami Sara Wijayanto ini.

Warganet lain menyayangkan pembubaran tersebut. Mereka berharap kedepannya masyarakat setempat bisa kooperatif.

“Padahal senang banget daerah saya bisa dieksplor,” kata @luluk_budianaa.

Pesupal Demian Aditya dalam aksinya The Perfect Escape, dikubur dengan material semen di pelataran FX Sudirman, Jakarta, JUmat (22/5).

Pesupal Demian Aditya dalam aksinya The Perfect Escape, dikubur dengan material semen di pelataran FX Sudirman, Jakarta, JUmat (22/5).

“Sayang banget sih. Kalau saja masyarakat sekitar bisa kooperatif, nggak bakal ada kejadian kayak gini sih,” sahut @putriagustine__.

Sementara itu, tak sedikit pula yang mendukung aparat membubarkan kerumunan tersebut. Mengingat aktivitas itu dilakukan di tengah pandemi virus corona.

“Ya wajar dihentikan, daripada ada kerumunan. Lebih baik jangan, ini sudah kalan terbaik yang bisa dilakukan tim DMS.” tulis @leoprabowo.

“Tidak boleh berkerumunan, hindaro Covid-19,” timpal @dorkas_stefanie.

Komentar