KUPS Kopi Wanagiri Raih Juara I Lomba Film Pendek Kopi Agroforestry Kementerian LHK RI

Pihaknya menyampaikan hutan desa 100 hektar itu tidak serta merta hanya terdapat tanaman kopi saja, melainkan juga bercampur dengan pohon-pohon asli yang ada di hutan. Maka dari itu Made Darsana bersama anggotanya baru dapat menghasilkan kopi arabika dan robusta sebanyak 15 sampai dengan 25 ton pertahunnya. “Hasil panen kopi kami mayoritas adalah arabika. Kami mengolah biji kopi dengan baik sehingga memiliki cita rasa yang khas dan telah melalui uji test dengan skor 84 lebih. Kopi kami masuk kelas premium,” terangnya.

Made Darsana mengaku pasar hasil panen kopinya telah menyentuh ke beberapa wilayah di Bali, Surabaya dan Jakarta. Produksi kopi dalam kemasan dengan brand Wanagiri Bali Kopi memang diproduksi dalam jumlah yang sedikit, hal itu dilakukan sebagai sikap toleransi kepada pentani kopi lainnya di Wanagiri. “Sengaja kami memproduksi kopi dalam kemasan hanya sedikit saja, agar petani kopi lainnya yang punya lahan tidak tersaingi oleh kopi yang kami kelola di hutan. Kami fokus menjual kopi green bean di Bali, Surabaya dan Jakarta,” ujarnya.

Ke depan, pihaknya berharap Desa Wanagiri dapat menjadi sentra kopi arabika yang tidak hanya menghasilkan kopi saja, melainkan juga menjadi pusat tempat belajar di Buleleng bahkan seluruh Bali. Menurutnya, sumber daya alam sudah sangat mendukung, hanya membutuhkan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang lebih ungggul untuk produktivitas kopi Wanagiri.

Komentar