100 Tahun Nahdlatul Ulama: Mempersiapkan Pemimpin Bangsa Berkearifan Lokal Yang Berwawasan Global

Indonesia dengan keberagamannya menyimpan banyak khazanah kearifan lokal yang jika ditelaah secara mendalam, terdapat benang merah yang kuat dalam sistem pertalian hubungan antar anak bangsa sejak dahulu kala. Konsep pembangunan karakter kebangsaan atau Nation Character Building bagi generasi muda NU perlu dipertajam dan digali dari kearifan lokal Nusantara yang relevan dengan ideologi kita Pancasila, serta ajaran Rasulullah SAW. Tentunya semua aspek tersebut dikemas secara teknologi digital, dengan menggunakan pendekatan psikologis sesuai dengan targetnya, seperti generasi muda yang rata-rata sudah akrab dengan Teknologi Digital.

Sebagai contoh, ajaran Sunan Gunung Jati yang diangkat dari pesan dalam bentuk petatah petitihnya yang relevan dengan Pancasila yaitu; 1. Wedia Ning Allah (Takutlah kepada Tuhan) yang mengusung nilai KeTuhanan., 2. Gegunem Sifat Kang Pinuji (Mengusung sifat-sifat terpuji kemanusiaan), 3. Den Welas Asih Ing Sapapada (Utamakan cinta kasih terhadap sesama) yang mengusung nilai persatuan., 4. Angadahna Ing Pepadu (Jauhi Pertengkaran) yang mengusung nilai musyarah sehingga tidak terjadi konflik, dan 5. Amapesa Ing Bina Batan (jangan serakah dalam hidup bersama) yang mengusung nilai keadilan sosial. Nilai kelokalan tersebut sangat relevan dengan karakter pemimpin bangsa ini di masa depan, jika kita masih ingin hidup berdampingan dengan aman, damai dan sejahtera.

Jika teknologi digital dapat dimanfaatkan secara maksimal, maka kita harus mampu menyelaraskan semua elemen tersebut diatas baik dari aspek kelokalan dan aspek global, sebagai sebuah metoda dan langkah progresif yang dilaksanakan oleh NU dalam membangun generasi mudanya sebagai calon pemimpin yang mumpuni, serta memahami karakteristik bangsanya yang multikultur dan kaya dengan keberagamannya.

Kemajuan teknologi digital hanyalah sebuah sarana. Justru kita harus memanfaatkannya secara maksimal, bukan diperbudak oleh Teknologi digital itu sendiri. Pemanfaatanya secara maksimal dengan orientasi membentuk calon-calon pemimpin di masa depan, yang hadir di tengah masyarakat Indonesia yang multikultur dengan karakter yang cerdas, berani, serta bersikap bersahaja dan membumi.

Komentar