Akankah Pucuk Pimpinan TNI Kembali di Emban AD atau AL, Ini Harapan Romo Benny

JurnalPatroliNews – Jakarta,–Jabatan Panglima TNI yang saat ini diemban Marsekal TNI Hadi Tjahjanto akan berakhir pada tahun 2021 ini. Terkait hal itu, dalam beberapa hari terakhir kembali mengemuka 2 nama kandidat calon Panglima TNI.

Dua orang itu adalah Jenderal TNI Andika Perkasa yang saat ini masih menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.

Sejumlah kalangan menyebut dua orang ini calon kuat Panglima TNI. Pendapat itu diantaranya datang dari Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo.

Rekan media mencoba komunikasi Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo

JP : Menurut Pak Romo apakah Jabatan Panglima TNI kembali akan di percayakan ke Institusi Matra AD… Atau ke matra AL..?

RB : “Panglima TNI harus menjawab tantangan jaman bukan semata mata hanya rotosi urutan kacang tapi sekarang dibutuhkan panglima yang bisa menjawab kebutuhan masa depan perang menggunakan teknologi yang menggunakan pola mutakhir,” Kata Romo Benny, kepada JurnalPatrolinews, Kamis (17/6/21).

“Panglima kedepan punya kemampuan dalam hal memahami politik global dan perang strategis menggunakan cyber,” tambahnya.

JP : Menurut Pak Romo dari kedua kandidat yang sudah sangat santer muncul di media nasional saat ini adalah sosok kandidat KASAD (Jenderal Andika Perkasa)   dan KASAL (Laksamana Yudo Margono) , Namun dari tingkat senioritas dan pengalaman menurut pengamat dan anggota politisi di DPR ada disosok KASAD (Jenderal Andika Perkasa), Bagaimana menurut Pak Romo ?

RB : “Pilihan panglima tidak tergantung pada kepentingan politik kekuasan, tetapi untuk kepentingan keselamatan bangsa karena tugas TNI menjaga keutuhan bangsa dan NKRI,” ujar Romo Benny

“Kebutuhan Panglima kedepan mampu untuk membaca tantangan jaman di era di gital dan antisipasi strategi perang global yang menggunakan kekuatan cyber yang masuk lewat kekuatan dunia maya,” tambahnya.

JP : Apa harapan Pak Romo, dengan pilihan Presiden Jokowi terhadap Panglima TNI yang baru nanti ini, akankah berjalan mulus di DPR ?

RB. Presiden pasti akan memilih yang terbaik dan menjawab kebutuhan pertahanan dengan memperhatikan aspek global dan kebutuhan akan perang yang lebih mengutamakan kekuatan teknologi mutakhir,” pungkas Romo Benny

Berikut profil singkat Jenderal Andika dan Laksamana Yudo Margono:

1. Profil Jenderal Andika Perkasa
Andika Perkasa lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964.
Andika Perkasa adalah menantu Mnatan Kepala BIN AM Hendropriyono.

Selama bertugas menjadi prajurit TNI AD, Andika Perkasa banyak menghabiskan waktunya untuk pendidikan.
Dalam kurun waktu 2003 hingga 2011, ia berada di Washington DC, Amerika Serikat untuk memperoleh pendidikan militer.
Dilansir Kompas.com, Andika Perkasa pernah mengenyam pendidikan Strata 1 (S1) jurusan Ekonomi di dalam negeri.

Sementara gelar Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3), Andika Perkasa mendapatkannya saat melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat.
Andika Perkasa adalah lulusan dari The George Washington University, National Defense University, serta Harvard University.

Ia pun memiliki tiga gelar S2, yakni MA, MSc, dan MPhil, serta satu gelar S3 PhD.
Sementara di bidang kemiliteran, Andika Perkasa adalah lulusan Akademi Militer pada 1987.

Setelah lulus dari Akmil, Andika bergabung dengan jajaran korps baret merah, Kopassus.
Kariernya dimulai sebagai komandan peleton hingga berangsur-angsur naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991).

Kemudian Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998).

Belum genap setahun, ia dimutasi dan menjabat sebagai Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Pada 8 November 2013, Andika diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat dan pangkatnya dinaikkan menjadi brigadir jenderal.
Dua hari setelah Jokowi dan wakil presiden saat itu, Jusuf Kalla dilantik, Andika ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Pangkatnya naik menjadi mayor jenderal.
Dua tahun ia mengawal Presiden Jokowi, pada 2016 Andika diangkat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura.
Jabatan itu ia emban kurang lebih selama dua tahun.
Pada 2018, dia diangkat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad).
Pangkatnya dinaikkan menjadi letnan jenderal.

Tak menunggu waktu lama, Andika kemudian dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Ia menggantikan Letjen Eddy Rahmayadi yang mundur untuk maju pada pemilu gubernur Sumatera Utara.
Pada November 2018, Andika Perkasa diangkat menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono.
Selain menjadi KSAD, Andika Perkasa juga ditunjuk sebagai Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada Agustus 2020.

Tak menunggu waktu lama, Andika kemudian dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Ia menggantikan Letjen Eddy Rahmayadi yang mundur untuk maju pada pemilu gubernur Sumatera Utara.
Pada November 2018, Andika Perkasa diangkat menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono.
Selain menjadi KSAD, Andika Perkasa juga ditunjuk sebagai Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada Agustus 2020.

2. Profil  Laksamana Yudo Margono

Yudo Margono merupakan prajurit aktif di TNI Angkatan Laut.
Yudo Margono saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal).

Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. lahir di Madiun, Jawa Timur, 26 November 1965 atau saat ini memiliki usia 55 tahun.
Yudo Margono merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXIII/tahun 1988.
Sebelumnya, dia menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I.

Yudo menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut ke-27 sejak tanggal 20 Mei 2020.
Yudo Margono juga dikenal sebagai bukan sembarang prajurit TNI AL.
Serangkaian kemampuan dan kecakapan, serta loyalitas adalah sebagian syarat yang harus dimiliki.

(*/Lk)

Komentar