JurnalPatroliNews – Jakarta – Los Angeles kembali dilanda bencana! Kebakaran hutan dahsyat melanda Los Angeles County, memaksa puluhan ribu warga untuk segera mengungsi. Wilayah ini sebelumnya sudah dihantam kebakaran paling destruktif dalam sejarahnya, dan kini harus menghadapi ancaman baru.
Seperti dilansir BBC pada Kamis (23/1/2025), kebakaran Hughes mulai berkobar pada Rabu pagi di dekat Danau Castaic, sekitar 45 mil barat laut Los Angeles. Api menyebar dengan cepat di daerah pegunungan yang berdekatan dengan permukiman dan sekolah. Hanya dalam hitungan jam, luas lahan yang terbakar telah mencapai lebih dari 9.200 acre, didorong oleh angin kencang dan vegetasi kering.
Meskipun belum ada laporan kerusakan pada rumah atau bisnis, petugas pemadam kebakaran bekerja keras untuk menahan laju api. Mereka optimistis bahwa situasi bisa segera dikendalikan, meskipun tantangan besar masih menghadang.
Ketegangan Warga dan Upaya Penyelamatan
Warga di sekitar lokasi kebakaran berusaha melindungi rumah mereka dengan menyiramkan air ke halaman dan atap, sementara yang lain bergegas meninggalkan wilayah terdampak. Di langit, pesawat pemadam kebakaran terus menjatuhkan air dan bahan penghambat api untuk menghentikan penyebaran api.
Kondisi cuaca semakin memperburuk situasi. Peringatan “red flag” kembali dikeluarkan, menandakan risiko kebakaran ekstrem akibat angin kencang dan kelembapan udara yang sangat rendah. Kecepatan angin yang mencapai 48 km/jam berpotensi memperbesar kobaran api dan menyulitkan operasi pemadaman udara.
Ribuan Orang Mengungsi, Penjara Ikut Dievakuasi
Sebanyak 31.000 warga telah diperintahkan untuk mengungsi, sementara 23.000 lainnya berada dalam status siaga untuk kemungkinan evakuasi. Sheriff Los Angeles County, Robert Luna, mengonfirmasi bahwa hampir 500 narapidana dari sebuah penjara di area terdampak juga telah dievakuasi.
Menjelang malam, api terus berkobar, tetapi Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles County, Anthony Marrone, tetap optimistis. “Ini adalah kebakaran yang sulit dikendalikan, namun kami mulai mendapatkan keunggulan,” katanya.
Menurut Marrone, kebakaran ini memiliki karakteristik berbeda dibandingkan kebakaran Palisades dan Eaton yang terjadi awal bulan ini, yang telah menewaskan 28 orang dan menghancurkan lebih dari 10.000 bangunan. Kali ini, kecepatan angin lebih rendah, memungkinkan helikopter dan pesawat pemadam kebakaran untuk bekerja lebih efektif.
Ketakutan Warga dan Ancaman Baru
Salah seorang warga yang terjebak di Interstate 5 menggambarkan situasi yang mencekam. “Awalnya terlihat seperti awan, tetapi semakin dekat, rasanya seperti kami masuk ke neraka,” katanya kepada NBC 4.
Di tempat lain, dua kebakaran baru juga terjadi di bagian selatan California, dekat San Diego dan Oceanside. Meskipun ukurannya lebih kecil, kebakaran ini tetap mengancam wilayah berpenduduk. Beruntung, tim pemadam kebakaran berhasil mengendalikan kobaran api dan sebagian besar perintah evakuasi telah dicabut.
Ancaman Musim Kebakaran yang Tak Berujung
Juru bicara Angeles National Forest, Dana Dierkes, menegaskan bahwa kebakaran seperti ini bukan lagi hal musiman. “Kami tidak lagi memiliki musim kebakaran di California. Kami memiliki tahun kebakaran,” katanya. “Angin Santa Ana yang kuat memperburuk situasi ini.”
Meskipun hujan diperkirakan turun pada akhir pekan, ancaman baru muncul: tanah longsor dan banjir bandang. Area yang baru saja terbakar menjadi lebih rentan terhadap pergeseran tanah karena kehilangan kemampuan menyerap air.
Sebagai langkah antisipasi, Gubernur Gavin Newsom telah menandatangani perintah eksekutif untuk menyalurkan lebih banyak sumber daya guna menghadapi risiko banjir dan tanah longsor. Tim darurat telah menyiapkan ribuan karung pasir untuk melindungi area rawan bencana.
Los Angeles masih berjuang menghadapi bencana alam yang terus terjadi. Dengan kondisi yang semakin ekstrem, masa depan kota ini kini bergantung pada bagaimana mereka bisa mengatasi tantangan besar di hadapan mereka.
Komentar