Namun, ia menyayangkan masih banyak hotel yang abai terhadap prosedur standar keselamatan seperti safety briefing. “Hotel di wilayah rawan gempa bumi dan tsunami harus memberikan safety briefing sebelum pertemuan atau acara. Ini langkah sederhana tetapi berdampak besar dalam meningkatkan keselamatan tamu,” tegasnya.
Suci juga mendorong pengelola hotel untuk melatih karyawan secara berkala melalui simulasi bencana. “Latihan rutin akan memastikan semua pegawai siap menghadapi situasi darurat, sehingga risiko korban dapat diminimalkan,” imbuhnya.
Liburan Aman dengan Kesiapsiagaan Maksimal
Mengakhiri pernyataannya, Suci mengingatkan bahwa meskipun waktu dan kekuatan gempa tidak dapat diprediksi, langkah mitigasi yang baik dapat menyelamatkan banyak nyawa. “Kesadaran dan kesiapsiagaan adalah kunci untuk menghadapi ancaman bencana ini,” tutupnya.
Dengan adanya himbauan dari BMKG ini, masyarakat diharapkan tetap waspada dan mengikuti panduan keselamatan selama menikmati liburan akhir tahun.
Komentar