JurnalPatroliNews – Taiwan – Kantor Kepresidenan Taiwan menggelar latihan simulasi “tabletop” pada Kamis (26/12/2024) untuk mensimulasikan eskalasi militer oleh China. Latihan ini kali pertama melibatkan berbagai lembaga pemerintah di luar angkatan bersenjata, sebagai bagian dari upaya Taipei dalam mempersiapkan diri menghadapi ancaman Beijing yang semakin agresif.
Simulasi yang diadakan ini tidak hanya melibatkan unit pemerintah pusat dan daerah, tetapi juga kelompok sipil, guna menguji sejauh mana kesiapan pemerintah dalam menghadapi potensi krisis.
Seperti dilansir CNN Jumat (27/12/2014), Presiden Taiwan, Lai Ching-te, menjelaskan bahwa latihan ini bertujuan memastikan setiap lembaga pemerintah siap menghadapi skenario ekstrem, dengan harapan bahwa pemerintah dan masyarakat dapat merespons berbagai ancaman dengan baik, termasuk ancaman ekspansionisme otoriter dan bencana alam.
“Kami melakukan latihan untuk memverifikasi kesiapan lembaga pemerintah dalam merespons skenario krisis,” ungkap Lai pada Kamis malam.
China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya meskipun tidak pernah mengendalikannya, terus meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Selat Taiwan. Dalam beberapa bulan terakhir, Taiwan mencatat lonjakan aktivitas angkatan laut dan penjaga pantai China di perairan regional, serta peningkatan patroli pesawat China di sekitar pulau tersebut. Bahkan, pada awal bulan ini, China meluncurkan penempatan maritim terbesar dalam beberapa dekade, yang melibatkan sejumlah kapal angkatan laut dan penjaga pantai di sekitar Selat Taiwan.
Latihan yang digelar pada Kamis lalu tidak hanya berfokus pada aspek militer, tetapi juga bertujuan untuk menguji respons berbagai lembaga pemerintah sipil dalam memastikan kelancaran fungsi masyarakat dalam situasi krisis. Ini adalah kali pertama kantor kepresidenan Taiwan mengadakan simulasi semacam ini, yang berbeda dengan latihan perang tradisional yang sering dilakukan oleh militer Taiwan. Dalam latihan tersebut, dua skenario diuji: pertama, tentang taktik perang abu-abu dengan intensitas tinggi yang dapat ditempuh China, dan kedua, skenario ketika Taiwan berada di ambang konflik.
Komentar